Festival Salak Wedi Bojonegoro, Sajikan Kearifan Lokal
Kamis, 27 Desember 2018 20:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Muliyanto
Bojonegoro - Festival Salak Wedi, akan digelar mulai Jumat (28/12/2018) hingga Minggu (30/12/2018). Kegiatan yang bakal dipusatkan di Gang Salak Desa Wedi RT 008 RW 001 Kecamatan Kapas tersebut bakal tampil beda dibanding festival tahun sebelumnya, di mana pada gelaran tahun ini panitia bakal menyajikan pawai budaya dengan tema kearifan lokal.
Ketua Panitia penyelenggara Festival Salak Wedi, Subhan, kepada awak media ini menuturkan bahwa festival sala kali ini telah memasuki tahun ke tiga, yang merupakan rangkaian kegiatan Haul KH Basyir Almujtaba ke 96, yaitu tokoh penanam salak pertama di Bojonegoro, khususnya di Desa Wedi.
"Festival salak wedi yang ketiga ini akan ada rangkaian pawai budaya, untuk mengangkat kearifan lokal," kata Subhan, Kamis (27/12/2018) siang.
Subhan menambahkan bahwa sesuai hasil rapat panitia, konsep kegiatan yang akan berlangsung selama tiga hari itu akan dimulai dengan pembukaan stan bazar yang jumlahnya sekitar 100 unit dengan lokasi yang berbeda dengan tahun sebelumnya.
“Bazar dipusatkan di Gang Salak, karena di lingkungan tersebut dinilai paling siap untuk membuka pusat Agrowisata Salak Wedi.” kata Subhan.
Masih menurut Subhan, bahwa seperti kegiatan tahun-tahun sebelumnya, diperkirakan lokasi bazar akan dipenuhi pengunjung, karena di salah satu sudut lokasi tersebut didirikan panggung hiburan.
"Yang mengisi panggung hiburan bukan hanya anak-anak, tapi kalangan remaja hingga komunitas ibu-ibu," tutur pria yang juga ketua Kelompok Sadar Wisata, Restu Mujtaba tersebut.
Adapun jadeal kegiatan Festival Salak Wedi akan dimulai dengan pembukaan yang akan dilaksanakan Jumat (28/12/2018) setelah salat Jumat. Kemudian pada hari Sabtu (29/12/2018) dilanjut pawai budaya, yang diikuti oleh semua rukun tetangga dan lembaga pendidikan yang ada di Desa Wedi.
“Tema pawai budaya adalah kearifan lokal, karena saat ini kebudayaan lokal mulai tergerus kebudayaan luar. Sehingga, dengan kegiatan tersebut diharapkan bisa menghidupkan nilai nilai luhur warga desa setempat.” katanya menambahkan.
Kemudian untuk Minggu (30/12/2018), puncak acara yaitu kirab gunungan salak, yang akan dilanjut dengan gerebek salak gratis, untuk semua pengunjung.
"Ini sesuai pesan tokoh penanam salak, tujuan utama menanam salak adalah untuk suguhan atau menjamu tamu," pungkasnya. (mol/imm)