Pelatihan PSRLB, Program CSR Pertamina EP Asset 4 Field Cepu Blora
Jumat, 12 Juli 2019 08:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
Blora - Program Corporate Social nd Responsibility (CSR) Pertamina EP Asset 4 Field Cepu terus berlanjut, salah satunya dengan memberikan pelatihan Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB).
Untuk memberikan semangat kepada warga, Wakil Bupati Blora, Arief Rohman, pada Kamis (11/07/2019), kunjungi warga yang sedang mengikuti Pelatihan PSRLB tahap II, di Desa Bajo Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora.
Pelatihan tersebut sebagai pengembangan PSRLB tahap pertama, yang penerima manfaatnya hanya di sekitar sumur NKT-01 TW.
Penerima manfaat itu sekerang ini menjadi 6 desa, yang pada pembukaannya dilaksanakan pada Selasa (9/7/2019) lalu.Dan pada pelatihan hari ke-3 itu diikuti warga dari 6 desa sebagai penerima manfaat. Diantaranya Desa Wado, Desa Bajo, Desa Sogo, Desa Ngraho, Desa Tanjung Kecamatan Kedungtuban. Serta wilayah ring-1 Blok Gundih, Desa Sumber Kecamatan Kradenan.
Pejabat Sementara Field Manager Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Alef menyanpaikan rasa syukurnya karena program CSR Pertamina bisa bermanfaat.
“CSR kita bisa berdampak positif. Dan sudah dikembangkan ke desa-desa lain,”ujar Alef saat menyampaikan sambutannya.
Dia berharap kepada warga belajar supaya bisa memahami proses pelatihan tersebut. “Sehingga bisa bermanfaatkan bagi warga desa sekitarnya,” kata dia.
Wakil Bupati Blora, Arief Rohman, saat kunjungi pelatihan Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB). Kamis (11/07/2019)
Sementara, Wakil Bupati Blora Arief Rohman menyampaikan terima kasih kepada Pertamina dengan program tersebut.
“Kami minta ini bisa diperluas,sehingga manfaatnya benar benar terasa oleh masyarakat ” tandas Arief
Pada kesempatan itu, warga belajar diberi kesempatan unuk menyampaikan uneg-uneg dan keluh kesahnya. Pihaknya saat itu juga menanggapi dan berencana melakukan tindak lanjut.
“Kami butuh legalitas. Sebab, selama ini kelompok Tani Bina Alam Sri belum dilegalkan,” ujar Surat, ketua Kelompok Tani Bina Alam Sri Desa Bajo sebagai penerima manfaat program PSRLB tahap 1.
Saat ini, kata dia, luas lahan pertanian organik sudah mencapai 7 hektar di Desa Bajo dari sebelumnya yang hanya 2 hektar. Surat juga memohon difasilitasi untuk uji laboraturium organik, beras yang mereka hasilkan.Selain legalitas, warga belajar juga memohon untuk dibantu dalam pemasaran.
“Untuk menerbitkan usaha harus ada registrasinya. Ibaratnya, kita punya motor ada STNK tapi tidak ada BPKB,” ujar Surat
Sekadar diketahui, program CSR Pertanian itu berhasil meningkatkan produktifitas pertanian di Desa Bajo. Dilakukan panen perdana pada Januari 2019 lalu. Sebagai hasil dari pelatihan yang dilaksanakan pada 4 Juni 2018 lalu. Yaitu pelatihan pertanian sehat ramah lingkungan berkelanjutan (PSRLB). Yang dilakukan juga pendampingan dan monitoring rutin setiap bulannya selama satu tahun program.
Secara garis besar, program PSRLB yang pernah dilakukan itu terbagi menjadi tiga bagian yakni budidaya padi organik (SRI organik), sayuran organik, dan pemanfaatan tanaman obat keluarga (toga). (teg/imm)