Warga Desa Rendeng Kecamatan Malo Bojonegoro, Gelar Sedekah Bumi
Jumat, 27 September 2019 09:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Uri-uri budaya jawa yang sekaligus sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, pada Jumat (27/09/2019), warga Desa Rendeng Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro, gelar sedekah bumi atau manganan di lokasi tempat pengambilan tanah liat yang biasanya oleh warga setempat tanah tersebutsebagai cikal bakal atau bahan untuk pembuatan Gerabah Rendeng.
Seakan sudah menjadi tradisi atau kearifan lokal, pada setiap bulan Muharam atau bulan Suro dalam penanggalan Jawa, warga Desa Rendeng Kecamatan Malo, selalu mengadakan Manganan atau sebagian orang menyebut Nyadran, di lokasi pengambilan tanah liat tersebut.
Adapun lokasi berlangsungnya sedekah bumi tersebut berjarak kurang lebih 4 kilometer dari Kantor Desa Rendeng, tepatnya masuk kawasan hutan KPH Parengan, turut wilayah Desa Ketileng Kecamatan Malo.
Sedekah bumi atau manganan di lokasi tempat pengambilan tanah liat di warga Desa Rendeng Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro. Jumat (27/09/2019),
Salah satu warg desa setempat, Muslih (32) menjelaskan bahwa manganan atau sedekah bumi ini sudah menjadi tradisi yang turun-temurun atau menjadi agenda rutinan warga Desa Rendeng di mana setiap bulan Muharam atau bulan Suro dalam penanggalan jawa, tepatnya hari Jumat Kliwon pada bulan Suro, warga Desa Rendeng yang mayoritas pengrajin Gerabah selalu mengadakan manganan.
"Ini adalah luapan rasa syukur atas berkah rejeki yang melimpah yang diberikan Tuhan kepada warga,sehingga warga mempunyai cara yang tersendiri untuk meluapkan rasa syukur tersebut." tuturnya
Sedekah bumi atau manganan di lokasi tempat pengambilan tanah liat di warga Desa Rendeng Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro. Jumat (27/09/2019),
Adapun kegiatan yang dilakukan warga dengan melakukan manganan ini, aneka hidangan pun disajikan oleh warga seperti hasil bumi yang mereka miliki, mulai sayuran, jajanan pasar, hingga warga juga menyembelih kambing untuk dimasak di lokasi tersebut dan kemudian disantap bersama-sama ditempat pengambilan bahan baku gerabah tersebut.
"Diharapkan dengan diadakan manganan ini akan diberika keselamatan, kesehatan, dan keberkahan serta kelancaran rejeki oleh Tuhan Yang Maha Esa, kepada seluruh warga Rendeng. Sehingga dalam proses pengambilan bahan baku dan proses pembuatan gerabah senantiasa diberikan kemudahan dan kelancaran." tutur Muslih mengimbuhkan. (dan/imm)