Perajin Gerabah Desa Rendeng Malo, Bojonegoro, Luncurkan Motif 'Thengul'
Jumat, 25 Oktober 2019 11:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Desa Rendeng Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro Propinsi Jawa Timur, adalah satu-satunya desa di Kabupaten Bojonegoro yang menyajikan wisata Edukasi Gerabah.
Para perajin gerabah di desa setempat, berupaya berinovasi dengan menciptakan motif atau model-model terbaru, untuk kerajinan gerabahnya.
Setelah sukses dengan motif 'Kendi Pinarak' sesuai tagline Kabupaten Bojonegoro, kini perajin gerabah Desa Rendeng Kecamatan Malo kembali menciptakan motif baru yaitu motif 'Thengul', yang menjadi ikon Kabupaten Bojonegoro.
Motif 'Thengul', motif baru perajin gerabah Desa Rendeng Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro.
Seperti di utarakan Kepala Desa Rendeng, Muslih, kepada beritabojonegoro.com, Jumat (25/10/2019) mengatakan, bahwa demi menarik wisatawan untuk datang berkunjung di Wisata Gerabah Rendeng, para perajin merasa perlu untuk selalu meng-ppdate motif gerabah.
"agar pengunjung yang datang kemari tidak bosan, karena selalu ada motif terbaru yang kami produksi." kata Muslih, Jumat (25/10/2019) pagi.
Muslih juga mengungkapkan bahwa motif Thengul ini selain menarik juga ada yang beda dengan motif-motif gerabah yang diproduksi para perajin sebelumnya.
Para perajin gerabah Desa Rendeng Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro, saat mengepak sejumlah pesanan. Jumat (25/10/2019)
Menurutnya, untuk motif sebelumnya, seperti motif kartun, biasanya dibeli wisatawan untuk souvenir. Sementara untuk motif kendi pinarak, digunakan warga untuk tempat minum, atau yang disajikan warga saat menerima tamu, dengan tujuan agar supaya orang yang datang, ketika disuguhi minum dengan kendi pinarak, para tamu akan ingat bahwa Desa Rendeng merupakan sentra kerajinan gerabah.
"Selain itu, dengan adanya motif pinarak diharapkan dapat mengingatkan akan Kota Bojonegorao." kata Muslih.
Sedangkan motif baru yang baru seminggu ini dibuat oleh para perajin, yaitu motif thengul, yang merupakan ikon Kabupaten Bojonegoro ini dibuat dengan harapan Bojonegoro semakin dikenal masyarakat luas.
"Untuk motif thengul ini kita buat berbagai ukuran, ada yang kecil dan ada yang agak besar. Yang agak kecil kita bikin beda, yaitu ada pegasnya di kepala, agar supaya bisa mengangguk-angguk dan geleng-geleng. Sangat pas untuk hiasan mobil. Sementara untuk yang agak besar, bisa untuk hiasan di rak atau meja. Tetap dikasih pegas juga agar bisa gerak-gerak." tutur Muslih menjelaskan.
Di akhir keterangnnya, Muslih menuturkan bahwa inovasi atau terobosan dalam menciptakan motif baru tersebut ia kerjakan bersama karang taruna dan masyarakat desa setempat, khususnya para perajin gerabah.
Pihaknya berharap, dengan adanya motif-motif baru tersebut akan mengundang para wisatawan untuk datang ke Desa Rendeng.
"Gerabah Rendeng menciptakan inovasi baru agar supaya wisatawan datang kemari, jangan pernah bosan datang ke sini. Mangga pinarak Bojonegoro," ujar Muslih.
Para perajin gerabah Desa Rendeng Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro, saat mengepak sejumlah pesanan. Jumat (25/10/2019)
Sementara itu, Rotini (38), warga Bojonegoro, saat bertemu dengan awak media di Desa Rendeng, Jumat (25/10/2019) pagi mengaku bahwa ia sengaja datang ke Desa Rendeng selain untuk membeli beberapa motif gerabah, dirinya juga ingin mengetahui secara langsung proses pembuatan gerabah dari para para perajin.
"Saya ingin tahu proses pembuatan gerabah, ternyata panjang tapi bisa dipelajari," tuturnya. (dan/imm)