Kades Glagahwangi Kecamatan Sugihwaras Bojonegoro, Ditetapkan Tersangka Kasus Korupsi
Senin, 04 November 2019 18:00 WIBOleh Tim Redaksi Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Dalam konferensi pers yang digelar Senin (04/11/2019) sore di Mapolres Bojonegoro, Kapolres Bojonegoro AKBP Ary Fadli SIK MH MSi, mengungkapkan bahwa Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Sat Reskrim Polres Bojonegoro menetapkan HA (35) Kepala Desa (Kades) Glagahwangi Kecamatan Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro (red, menjabat tahun 2014-2020), sebagai tersangka, atas kasus perbuatan melawan hukum dan penyalahgunaan kewenangan dalam pengelolaan keuangan desa, tahun anggaran 2018.
Atas perbuatan tersangka, telah menimbulkan kerugian keuangan negara sebesar lebih dari Rp 601 juta.
Sebelumnya, ditempat yang sama, Polres Bojonegoro juga telah menetapkan SA (55), Kades Sumberejo Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro, sebagai tersangka, atas kasus yang sama.
Kapolres Bojonegoro AKBP Ary Fadli SIK MH MSi, didampingi Kasat Reskrim, AKP Rifaldhy Hangga Putra SH SIK dan Kasubbag Humas, AKP Sri Ismawati, saat menggelar konferensi pers di Mapolres Bojonegoro, Senin (04/11/2019)
Didampingi Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, AKP Rifaldhy Hangga Putra SH SIK dan Kasubbag Humas Porees Bojonegoro, AKP Sri Ismawati, serta Kanit Idik 2 Tipikor Sat Reskrim Polres Bojonegoro, Aiptu Supardi SH, kapolres menuturkan bahwa penetapan tersangka berawal dari hasil pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Bojonegoro, terhadap keuangan Desa Glagahwangi, Kecamatan Sugihwaras tahun 2018, di mana ditemukannya dugaan kerugian negara sebesar kurang lebih Rp 440 juta.
Menurut Kapores, saat itu Inspektorat Bojonegoro merekomendasikan kepada tersangka untuk menyetorkan kembali selisih pembelanjaan pengguanaan uang tersebut ke Kas Negara.
“Namun rekomendasi Inspektorat tersebut tidak ditindak lanjuti oleh tersangka," kata Kapolres.
Berdasarkan hal-halt tersebut, selanjutnya penyidik melakukan penyelidikan ulang dan mendapati kerugian keuangan negara dalam pengelolaan keuanggan desa di Pemerintahan Desa Glagahwangi Kecamatan Sugihwaras sebesar Rp 601 juta.
“Kerugiannya keuangan negara bertambah menjadi 601 juta rupiah lebih,” kata Kapolres.
Kapolres juga mengungkapkan bahwa perbuatan kepala desa tersebut dilakukan atas dasar kesengajaan dan unsur melawan hukum sehingga mengakibatkan kerugian negara.
“Sudah diberikan rekomendasi untuk mengembalikan, namun tidak ditindak lanjuti ileh tersangka,” tutur Kapolres..
Atas perbuatannya, tersangka disangka telah melanggar Pasal 2 dan atau Pasal 3, Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 1999, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2001, tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
“Tersangka diancam dengan pidana penjara minimal 4 tahun dan paling lama 20 tahun,” tutur Kapolres. (red/imm)