Joko Purnomo
Pemuda Asal Blora Ini Ubah Botol Bekas Air Mineral, Jadi Kerajinan Tangan Menarik
Selasa, 19 November 2019 08:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
Blora - Plastik saat ini merupakan bahan yang tak dapat lepas dari kehidupan manusia. Plastik semakin banyak diproduksi dalam berbagai bentuk seperti kantong plastik, kemasan makanan, botol bahkan peralatan rumah tangga.
Padahal plastik merupakan bahan yang memiliki jangka waktu lama untuk terurai di dalam tanah. Hal ini yang menimbulkan dilematis tersendiri bagi penggunanya. Plastik bisa sangat dicintai manusia namun juga sekaligus dibenci manusia.
Banyak dampak negatif yang dihasilkan oleh sampah plastik seperti pencemaran lingkungan, gangguan kesehatan, bahkan meracuni hewan dan tumbuhan.
Joko Purnomo, warga desa Sumberagung RT 005 RW.004 Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora, di antara kerajinan tangan hasil karyanya.
Hal ini membuat Joko Purnomo, warga desa Sumberagung RT 005 RW.004 Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora melakukan segala macam cara untuk mengolah limbah plastik. Salah satunya adalah menyulapnya menjadi kerajinan tangan yang menarik. Salah satu jenis limbah plastik yang sering diubah menjadi kerajinan tangan adalah botol minuman bekas.
"Botol botol bekas atau plastik bekas tak bermanfaat saya coba buat jadi barang yang miliki nilai seni dan ekonimis," tutur Joko, Senin (18/11/2019)
Joko menjelaskan bahwa botol air minuman bekas merupakan salah satu limbah plastik yang banyak ditemui di lingkungan sekitar.
"Nah, banyaknya limbah botol plastik minuman ini kadang membuat resah, karena dapat mencemari lingkungan. Namun, limbah botol plastik bekas ini ternyata dapat menjadi barang yang berguna," jelas Joko.
Limbah botol bekas ini kemudian disulap menjadi berbagai kerajinan tangan yang memiliki nilai guna dan nilai jual. Degan begitu, limbah plastik akan berkurang untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
"Botol bekas air mineral dapat di sulap menjadi tempat sampah, celengan lucu, tempat pensil, vas bunga indah." kata Joko.
Dalam pembuatan Joko tidak mengalami kesulitan, harga kreasi yang ia buat juga relatif murah mulai harga Rp 10 ribu hingga ratusan ribu rupiah.
"Pemasaran melalui online dan lewat teman, seajuh ini sudah terjual di wilayah Blora." katanya mengimbuhkan.
Sementara itu, seorang pembeli yang datang, Saputro warga Kamolan Blora mengatakan bahwa setelah mengetahui dari media online dirinya lalu mengunjungi alamat pembuatnya untuk memilih bentuk dan motifnya.
"Setelah saya tahu promosinya di online, saya langsung ke sini, ternyata harganya murah dan terjangkau, 10 ribuan," ucap Saputro (teg/imm)