Lokakarya Prakualifikasi EMCL
Puluhan Pemasok Lokal Dilatih Pengisian SKT
Kamis, 12 November 2015 14:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Kota - Geliat industri Minyak dan Gas Bumi (Migas) di wilayah Bojonegoro memicu banyaknya pengusaha lokal yang menjadi pemasok barang dan jasa. Keberadaan pemasok lokal itu perlu distandarisasi, agar bisa bekerjasama secara efisien dalam proyek Migas tersebut.
Berdasar alasan itu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) sebagai operator proyek Migas Blok Cepu, melakukan upaya pembinaan dan pengembangan berkelanjutan bagi para pemasok lokal yang bekerjasama dengan pihaknya.
Pada Kamis (12/11) pagi, EMCL menggelar kegiatan Lokakarya Prakualifikasi Administrasi untuk mendapatkan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) di Ruang Meliwis Mukti, Griya Dharma Kusuma (GDK) Bojonegoro. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari lokakarya untuk kontraktor lokal, pada 22 Oktober 2015 lalu di Pendopo Kabupaten Bojonegoro.
Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB sampai 12.00 WIB itu diikuti 26 kontraktor lokal Bojonegoro yang belum mengantongi Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dari EMCL. Tujuannya agar kontraktor lokal lebih mudah dalam mengikuti proses pengadaan di perusahaan tersebut.
Dalam sambutannya, perwakilan dari Pemkab Bojonegoro Asisten II Setyo Yuliono, mengatakan, semoga acara ini dapat membantu kontraktor lokal dalam bekerja sama dengan EMCL. “Harapannya, pelatihan teknis pada hari ini membantu meningkatkan kemampuan para kontraktor lokal,” ujarnya.
Materi lokakarya disampaikan oleh Lina Ratnawati, selaku procurement pengadaan barang dan jasa EMCL. Dalam acara ini, Lina menjelaskan, bagaimana proses prakualifikasi administrasi yang harus dilakukan para pemasok lokal.
"Untuk pengumuman lelang proyek bisa dicek di bawah jembatan fly over, website Pemkab Bojonegoro atau media massa," ungkapnya.
Juru Bicara dan Humas EMCL Rexy Mawardijaya, mengatakan, melalui lokakarya ini kontraktor lokal diharapkan lebih mudah dalam mengikuti proses pengadaan di EMCL. Kegiatan yang sudah kelima kali ini merupakan komitmen EMCL dalam mengembangkan pemasok lokal Bojonegoro.
“Kami bekerja sama, mendampingi mereka, dan membantu meningkatkan standar mereka, proses pengadaannya, serta menjaga baku mutu yang ketat. Semua ini untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menangani proyek pada skala ini lebih efisien,” ujarnya.
Dia menambahkan, sudah lebih 150 perusahaan dan koperasi dari Bojonegoro mengikuti pelatihan pengenalan proses pengadaan. Tujuannya untuk memberi wawasan pengetahuan pelaku usaha lokal mengenai standar pengadaan proyek dan cara untuk terlibat dalam proses penawaran. (ver/tap)
*) Foto peserta lokakarya EMCL di GDK