Virus Corona
ODP di Bojonegoro Turun Drastis, Tersisa 38 orang, PDP 1 orang
Minggu, 12 April 2020 16:00 WIBOleh Tim Redaksi Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro, pada Minggu (11/04/2020) pukul 15.00 WIB sore ini menyebutkan, jumah Orang Dalam Pemantauan (ODP) virus Corona (Covid-19) yang masih eksis berkurang 7 orang atau tersisa 38 orang.
Sementara untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih eksis sebanyak 1 orang. Sedangkan pasien yang terkonfirmasi positif yang masih dirawat, sudah tidak ada atau nihil, namun secara kumulatif di Kabupaten Bojonegoro terdapat 1 orang yang terkonfirmasi positif virus Corona dan pasien tersebut telah meninggal dunia.
Berdasarkan data tersebut, jumlah ODP di Kabupaten Bojonegoro hari ini kembali berkurang sebanyak 7 orang, jika dibanding dari hari sebelumnya sebanyak 45 orang, kini menjadi 38 orang, yang tersebar di 16 kecamatan di Kabupten Bojonegoro.
Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) masih tetap sama dengan hari sebelumnya yaitu sebanyak 1 orang, yang berasal dari wilayah Kecamatan Gondang.
Sedangkan warga yang terkonfirmasi positif virus Corona di Kabupaten Bojonegoro sebanyak 1 orang yang berasal dari wilayah Kecamatan Balen, dan pasien tersebut telah meninggal dunia saat dalam perawatan di ruang isolasi RSUD Bojonegoro, pada Sabtu (28/03/2020) lalu. Sehingga hari ini di Bojonegoro sudah tidak ada lagi pasien positif yang masih dalam perawatan.
Dari peta sebaran ODP Covid-19 yang baru tersebut jika dibandingkan dengan data sebelumnya, penambahan 1 ODP baru, dari wilayah Kecamatan Kedungadem. Sementara terdapat 8 orang yang dinyatakan selesai dalam pemantauan, dari wilayah Kecamatan Gondagn dan Kedungadem masing-masing sebanyak 2 orang, Kecamatan Baureno, Sumberrejo, Ngraho dan Kecamatan Sukosewu, masing-masing 1 orang.
Secara kumulatif, jumlah ODP di Kabupaten Bojonegoro hari ini sebanyak 118 orang dan 80 orang dinyatakan selesai dalam pemantauan, sehingga ODP eksis atau yang masih dalam pemantauan hari ini sebanyak 38 orang, dengan kondisi 31 orang masuk kategori low risk (risiko rendah), 6 orang masuk kategori medium risk (risiko menegah), dan 1 orang masuk kategori hight risk (risiko tinggi).
Berikut ini peta sebaran orang dalam pantauan (ODP) Virus Corona (Covid-19) di Kabupaten Bojonegoro, pada Minggu (12/04/2020) hingga pukul 15.00 WIB, sebagai berikut:
Kecamatan Bojonegoro Kota sebanyak 2 orang, Kecamatan Kalitidu sebanyak 3 orang, Kecamatan Dander sebanyak 8 orang, Kecamatan Sugihwaras sebanyak 1 orang, Kecamatan Baureno sebanyak 1 (-1) orang, Kecamatan Malo sebanyak 4 orang, Kecamatan Padangan sebanyak 4 orang, Kecamatan Temayang sebanyak 3 orang, Kecamatan Kedungadem sebanyak 2 (+1/-2) orang, Kecamatan Kapas 3 orang, Kecamatan Ngasem 3 orang, Kecamatan Tambakrejo 2 orang, Kecamatan Ngambon 1 orang, Kecamatan Bubulan 1 orang.
Infografis Grafik Pemantauan Virus Corona (Covid-19) di Kabupaten Bojonegoro hingga Minggu (12/04/2020) pukul 15.00 WIB.
Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol Setda Pemkab Bojonegoro, Masirin SSTP MM, menyampaikan bahwa update peta sebaran dan grafik Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19 di Kabupaten Bojonegoro per tanggal 12 April 2020, pukul 15.00 WIB, masih terdapat penambahan jumlah ODP baru sebanyak 1 orang.
"Dari grafik pemantauan hari ini, jumlah ODP sebanyak 38 orang dan terdapat penambahan ODP baru sebanyak 1 orang dari Kecamatan Kedungadem. ODP yang selesai dipantau pada hari ini sebanyak 8 orang dari Kecamatan Baureno, Gondang, Kedungadem, Ngraho, Sukosewu dan Sumberrejo. Secara kumulatif ODP yang telah selesai dipantau dan dinyatakan sehat sebanyak 80 orang. Untuk status PDP pada hari ini sebanyak 1 orang. Sedangkan untuk status positif nihil, karena telah meninggal dunia." kata Masirin.
Masirin menambahkan, Pemkab Bojonegoro terus mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada. Hindari melakukan sharing informasi yang belum tentu jelas kebenarannya dan tidak menyebarluaskan data dan informasi tentang status pasien.
"Tak lupa untuk menjaga diri, keluarga dan lingkungan dengan melakukan social distancing dan physical distancing, cuci tangan secara teratur dan melaporkan kepada aparat desa atau petugas kesehatan setempat jika merasakan gejala demam, batuk atau pilek, sakit kepala dan sakit tenggorokan serta selalu gunakan masker saat beraktivitas di luar rumah." kata Masirin. (red/imm)