Ponpes Al-Rosyid Jadi Role Model Pencegahan Covid-19 Berbasis Pondok Pesantren di Bojonegoro
Senin, 15 Juni 2020 13:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Dalam acara Launching Protokoler Kesehatan Pondok Pesantren Tangguh Semeru Al Rosyid, di Desa Ngumpakdalem Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro, pada Senin (15/06/2020), Bupati Bojonegoro Dr Hj Anna Muawanah menuturkan bahwa di Kabupaten Bojonegoro ada 239 pondok pesantren dan Ponpes Al-Rosyid dijadikan role model bagaimana proses belajar-mengajar, proses mengaji, tetap berjalan dengan mengedepankan protokol Covid-19.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Anna Muawanah mengatakan, bahwa nemang virus Corona ini tidak akan hilang, maka siap tidak siap, mau tidak mau, harus menyiapkan beberapa alternatif protokol, sehingga aktivitas ekonomi dan aktivitas pendidikan harus tetap berjalan.
"Kita menyambut baik terhadap kebijakan Bapak Kapolri, embrionya dengan launcing desa tangguh dan hari ini kita turun ke pondok pesantren menjadikan Ponpes Al-Rosyid sebagai role model untuk pondok pesantren sehat dan tangguh pencegahan covid-19." kata Bupati Anna Muawanah.
Bupati juga mengungkapkan bahwa sebagai bagian untuk persiapan menerima santri dan mahasiswa baru, maka Pemkab Bojonetoro sudah menyosialisasikan 2 kebijakan, yaitu seluruh santri yang berasal dari luar Bojonegoro yang mondok di Bojonegoro, dilakukan rapid test.
"Kemudian di ponpes juga menyiapkan sarana prasarana untuk misal selter, jika memang ada suhu badannya yang lebih dari ketentuan dan sebagainya," tutur Bupati Anna Muawanah.
Bupati Bojonegoro Dr Hj Anna Muawanah bersama jajaran Forkopimda Bojonegoro, saat hadiri acara Launching Protokoler Kesehatan Pondok Pesantren Tangguh Semeru Al Rosyid, Bojonegoro. Senin (15/06/2020)
Selanjutnya bagi putra putri asal Kabupaten Bojonegoro yang akan mondok di luar Bojonegoro, juga dilakukan rapid test di Bojonegoro, kemudian mereka berangkat ke pondoknya dengan membawa surat keterangan, bahwa mereka telah melakukan rapid test. Jika telah melakukan rapid test kemudian terjadi reaktif, maka yang bersangkutan tidak boleh berangkat dulu. Kami lakukan rekondisi dan jika tidak ada reaktif (non reaktif), maka boleh berangkat dengan membawa surat keterangan bahwa sudah melakukan rapid test di Bojonegoro.
"Ini bagian dari ikhtiar bahwa Pemkab Bojonegoro telah bersungguh-sungguh terhadap pencegahan penyebaran viris Corona. Virus ini memang tidak hilang, tapi kegiatan ekonomi dan belajar mengajar tidak boleh berhenti, maka kami adakan kebijakan-kebijakan untuk memotong mata rantai virus ini," ," kata Bupati Anna Muawanah.
Sebelumnya, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Rosyid, KH Alamul Huda, dalam sambutannya menyampaikan bahwa jelang pemberlakuan 'new normal, seluruh keluarga besar Pondok Pesantern Al-Rosyid telah mempersiapkan dengan baik dan terus semangat dalam menghadapi pandemi virus Corona (Covid-19), yang sampai saat ini belum tuntas .
Pihaknya juga mengucapkan terima kasih atas apresiasi seluruh jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) khususnya Kapolres dan Bupati Bojonegoro.
"Maka dari itu dalam launcing kegiatan pesantren tangguh diharapkan menjadi kuat dalam menghadapi covid-19 ini. Kemudian dalam menghadapi new normal maka kami siap dan bertekad untuk menjaga kebersihan, menjaga jarak, kemudian memakai masker bersama sama. Pembelajaran tetap brjalan tetapi dengan melakukan social distancing dan memertahankan kesehatan," tutur KH Alamul Huda. (red/imm)