Banjir Bandang
Ratusan Rumah Warga di Kecamatan Dander dan Kapas Bojonegoro, Tergenang Banjir
Kamis, 21 Januari 2021 09:00 WIBOleh Tim Redaksi Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Akibat hujan deras yang terjadi di wilayah Kabupaten Bojonegoro, pada Rabu (20/01/2021) sore hingga malam, mengakibatkan ratusan rumah warga di Kecamatan Dander dan Kapas Kabupaten Bojonegoro, tergenang luapan banjir.
Ratusan rumah warga 6 desa di Kecamatan Dander dan 5 desa di Kecamatan Kapas, tergenang luapan sungai yang tidak mampu menampung derasnya air hujan.
Belum diketahui secara pasti berapa jumlah rumah warga yang tergenang banjir bandang tersebut. Selain menggenangi rumah dan pekarangan warga, luapan air juga menggenang jalan provinsi, jalan poros utama kecamatan, jalan desa dan jalan lingkungan. Puluhan hektare sawah warga yang ada tanaman padinya, juga dilaporkan tergenang luapan air.
Tidak dilaporkan adanya korban jiwa dalam peristiwa tersebut, sementara kerugian material masih dalam penghitungan petugas.
Kondisi banjir di Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro. Rabu (20/01/2021) malam. (foto: istimewa)
Informasi yang didapat awak media ini dari Kapolsek Dander, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Dumas Barutu SH, bahwa kronologi kejadian banjir tersebut bermula pada Rabu (20/01/2021) sore hingga malam, terjadi hujan deras di wilayah Kecamatan Dander dan sekitarnya yang mengakibatkan terjadinya banjir bandang dari arah selatan yang kemudian menggenangi sejumlah desa di wilayah Kecamatan Dander.
"Untuk jumlah pasti rumah warga terdampak masih dalam pendataan, diperkirakan rumah warga yang tergenang mencapai ratusan, mulai dari Desa Kunci, Sumberarum, Ngraseh, Growok, Dander dan Desa Ngumpakdalem," kata Kapolsek Dander, AKP Dumas Barutu SH. Kamis (21/01/2021)
AKP Dumas Barutu menjelaskan, di Desa Kunci, rumah warga yang terdampak luapan air diperkirakan lebih dari 300 rumah, berada di RT 004 sampai 018, dengan ketinggian antara 10 hingga 30 sentimeter.
Selain itu, jalan desa sepanjang 2 kilometer, tergenang dengan ketinggian mulai 20 hingga 60 sentimeter. Jalan provinsi sepanjang 200 meter, tergenang dengan ketinggian sekitar 20 hingga 30 sentimeter. Sawah yang ada tanaman padi usia 80 hari kurang lebih seluas 50 hektar2, tergenang dengan ketinggian mulai 10 hingga 30 sentimeter.
Di Desa Sumberarum, rumah warga yang terdampak luapan air ada lebih dari 500 rumah, berada di RT 001 sampai 033, dengan ketinggian antara 20 hingga 30 sentimeter.
Jalan desa sepanjang 1,5 kilometer, tergenang dengan ketinggian mulai 20 hingga 70 sentimeter. Jalan provinsi sepanjang 500 meter, tergenang dengan ketinggian sekitar 20 hingga 50 sentimeter. Sawah yang ada tanaman padi usia 70 hari kurang lebih seluas 100 hektare, tergenang dengan ketinggian mulai 10 hingga 30 sentimeter. Sebanyak 4 musala juga dilaporkan tergenang luapan air dengan ketinggian antara 10 hingga 40 sentimeter.
Di Desa Ngraseh, rumah warga yang terdampak luapan air ada sebanyak 200 rumah, berada di RT 001 sampai 004, dengan ketinggian antara 10 hingga 30 sentimeter. Sementara di Desa Growok, rumah warga yang terdampak luapan air ada sebanyak 15 rumah, berada di RT 006 dan 007, dengan ketinggian antara 20 hingga 30 sentimeter.
Di Desa Dander, rumah warga yang terdampak luapan air berada di RT 018, 019, 022, 026, 027, 028, .032, 033, 034, 035, 037, 038, 039, dan RT 040, dengan ketinggian antara 30 hingga 120 sentimeter.
Banjir juga menggenangi jalan desa sepanjang 4 kilometer, dengan ketinggian mulai 80 hingga 120 sentimeter. Jalan poros kecamatan sepanjang 15 meter, tergenang dengan ketinggian sekitar 30 hingga 70 sentimeter. Sawah yang ada tanaman padi usia 40 hari kurang lebih seluas 15 hektare, tergenang dengan ketinggian mulai 10 hingga 50 sentimeter.
Sebanyak 4 musala dan 1 masjid juga dilaporkan tergenang luapan air dengan ketinggian antara 10 hingga 50 sentimeter.
Di Desa Ngumpakdalem, ratusan rumah warga di Perumahan BTN Desa Ngumpakdalem dan di Perumahan Puri Regency tergenang luapan air dengan ketinggian 20 hingga 50 sentimeter.
"Korban jiwa nihil. Kerugian material masih dalam pendataan," kata Kapolsek Dander, AKP Dumas Barutu SH.
Kondisi banjir di Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro. Rabu (20/01/2021) malam. (foto: istimewa)
Sementara itu, informasi yang didapat awak media ini dari Kapolsek Kapas, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Yaban SE, bahwa akibat luapan Kali Avfoer, Kali Clumik, dan Kali Kedunggigil, mengakibatkan banjir bandang di Desa Sembung, Bangilan, Tanjungharjo, Tapelan dan Desa Wedi Kecamatan Kapas.
"Kejadian banjir akibat luapan sungai sudah berlangsung tiap tahun utamanya bila terjadi hujan lebat di wilayah selatan, yaitu di Kecamatan Dander," kata Kapolsek Kapas, AKP Yaban.
AKP Yaban menjelaskan, di Desa Sembung, rumah warga yang terdampak kurang lebih sebanyak 50 rumah, berada di RT 001, 002, 003, 004, 007, 008, 009, dan RT 010, dengan kedalaman air bervariasi antara 30 hingga 50 sentimeter.
Di Desa Bangilan, rumah warga yang terdampak kurang lebih sebanyak 100 rumah, berada di RT 001 Sampai RT 010, dengan kedalaman air berrvariasi mulai 5 hingga 15 sentimeter. Banjir juga menggenangi sawah warga yang ada tanaman padinya, seluas kurang lebih 5 hektare. Satu musala juga dilaporkan tergenang luapan air.
Di Desa Tanjungharjo, rumah warga yang terdampak kurang lebih sebanyak 50 rumah, berada di RT 017 sampai RT 021, dengan kedalaman air berrvariasi mulai 5 hingga 20 sentimeter. Banjir juga menggenangi sawah warga yang ada tanaman padinya, seluas kurang lebih 5 hektare.
Di Desa Tapelan, rumah warga yang terdampak kurang lebih sebanyak 10 rumah, berada di RT 006, 009, 011, dan RT 012, dengan kedalaman air berrvariasi mulai 5 hingga 20 sentimeter. Banjir juga menggenangi sawah warga yang ada tanaman padinya, seluas kurang lebih 3 hektare. Satu musala juga dilaporkan tergenang luapan air.
Di Desa Wedi, rumah warga yang terdampak kurang lebih sebanyak 53 rumah, berada di RT 013 dan RT 015, dengan kedalaman air berrvariasi mulai 20 hingga 30 sentimeter.
"Pagi ini banjir sudah surut. Korban jiwa nihil. Kerugian material masih dalam pendataan," kata, AKP Yaban SE. (red/imm)