UMKM
Dampak Pandemi COVID-19, Perempuan Bojonegoro Ini Buka Pelatihan Handycraft untuk Anak
Senin, 25 Januari 2021 21:00 WIBOleh Vera Astanti Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Adanya pandemi COVID-19 membuat banyak usaha mengalami penurunan omzet bahkan hingga bangkrut. Perlu terobosan baru untuk tetap bertahan di tengah kondisi pandemi seperti sekarang ini. Meirina (45) pengusaha atau produsen handycraft (kerajinan tangan) ini bertahan dengan menjual pelatihan pembuatan handycraft untuk anak-anak.
Perempuan asal Desa Pacul Kecamatan Bojonegoro Kota ini menjual stater kit berupa peralatan dan bahan, berikut pelatihan pembuatan handycraft via offline maupun online.
Produk handycraft yang diproduksinya antara lain sulam pita, sulam benang, decoupage (seni kerajinan dengan cara memotong atau menggunting dan menempel objek gambar pada media tertentu), sospeso (kerajinan tangan menggunakan teknik potong dan tempel kertas-kertas bermotif), flanel, daur ulang, hantaran, dan mahar.
Meirina (45) pengusaha handycraft asal Bojonegoro, dengan beberapa produksinya. (foto: istimewa)
Pada awal pandemi, Meirinya juga terkena dampaknya. Terlihat dari omzetnya yang menurun. Kemudian Meirina mengambil langkah baru dengan menjual stater kit berikut pelatihan pembuatan handycraft secara online. Dia mampu melihat peluang di mana anak-anak sedang melakukan pembelajaran di rumah masing-masing. Selain menjual stater kit, Meirina juga memandu cara pembuatan atau pengerjaannya lewat online.
"Peminat pelatihan handycraft ini sebagian besar adalah ibu rumah tangga dan juga anak sekolah," kata Meirina.
Sementara, produk yang dihasilkannya mulai dari harga Rp 10 ribu sampai ratusan ribu rupiah. Harga ditentukan dari ukuran dan tingkat kesulitan dalam membuatnya. .
Sebelum membuka bisnis handycraft, Meirina juga pernah bekerja di kantoran. Dia mulai usaha ini dengan tidak sengaja sekitar tahun 2014. Meirina mengaku membuat kerajinan merupakan hobinya sejak kecil. Tetapi terlupakan ketika dia sibuk kuliah dan bekerja.
"Alhamdulillah dari iseng sekarang menjadi usaha rumahan," ujar Meirina.
Pada awal merintis usaha tersebut, Meirina juga mengalami kesulitan dalam memasarkan produknya. Tapi dia tidak menyerah, apalagi ketika pelanggannya puas dengan produknya, baik produk barang maupun jasa pelatihan pembuatan handycraft. Para pelanggannya yang cocok dengan produknya biasanya akan membeli kembali produk yang dia jual.
"Karena pekerjaan ini sekaligus juga hobi. Jadi sangat menyenangkan sekali ketika kami melakukannya dengan sepenuh hati," kata Meirina.
Meirina (45) pengusaha handycraft asal Bojonegoro, saat beri pelatihan pembuatan handycraft. (foto: istimewa)
Sejak kecil Meirina memang tidak asing dengan dunia handycraft. Sebab dulunya almarhumah ibunya adalah seorang guru ketrampilan atau kerajinan di salah satu sekolah. Dan dari sanalah Meirina belajar membuat handycraft sehingga menjadi cikal bakal berdirinya QQ Collection Craft Souvenir, pada 2014 lalu.
Sementara, dalam menjadi instruktur pelatihan pembuatan handycraft, pengalaman Meirina tidak hanya sebatas di Bojonegoro saja. Pada Oktober tahun lalu, Meirina juga mengisi pelatihan di Kabupaten Ngawi, yang bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Bojonegoro.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait pelatihan pembuatan handycraft, bisa langsung menghubungi media sosial milik Meirina, Facebook: Meirina Suminar, Instagram (IG): qq_collection_craft_souvenir, dan YouTube: QQ Collection Craft Souvenir & Workshop. (ver/imm)