Wisata Kuliner
Nikmatnya Nasi Gulung Jamur Barat di Kawasan Sumur Minyak Tua Kedewan, Bojonegoro
Minggu, 31 Januari 2021 11:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Di kawasan penambangan sumur minyak tua (tradisional) di Kecamatan Kedewan Kabupaten Bojonegoro, selain menawarkan objek wisata Geo Heritage (Geopark) Teksas Wonocolo, juga menawarkan kuliner yang unik, yang berbeda dan jarang ditemukan di daerah lain, yaitu 'Nasi Gulung'.
Kalau biasanya nasi gulung ini biasa disantap dengan sambel teri atau dengan rica-rica bebek atau entok, namun di warung milik Suwarti ini beda dari yang lainya, karena saat ini kebetulan musim penghujan yang dibarengi dengan musim jamur barat, nasi gulung milik Suwarti disajikan dengan lauk jamur barat, tapi tetap tidak bisa meninggalkan sambel teri yang khas rasanya.
Nasi Gulung, berbeda dengan 'arem-arem'. Nasi gulung hanya nasi yang sudah jadi, kemudian dibungkus sedemikian rupa menggunakan daun pisang dan digulung, kemudian kembali dikukus sehingga nasi tersebut memiliki aroma daun pisang yang khas. Sementara untuk lauknya ada beberapa jenis yang dibungkus terpisah dari nasi gulung tersebut, antara lain sambal teri, rica-rica ayam, bebek, atau entok, dan oseng-oseng daun pepaya dengan campuran teri.
Suasana warung Mbok Suwarti, di Kecamatan Kedewan Kabupaten Bojonegoro, yang menjual nasi gulung dengan lauk jamur barat. (foto: dan/beritabojonegoro)
Warung Mbok Suwarti, demikian ia biasa dipanggil, berada di depan stasiun pengumul utama (SPU) penamabgan minyak tua di Desa Kawengan Kecamatan Kedewan Kabupaten Bojonegoro. Lokasinya berada kurang lebih 500 meter dari jalan poros utama kecamatan yang menghubungkan Kecamatan Malo dan Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro.
Ditemui awak media ini di warungnya pada Sabtu (30/01/2021), Mbok Suwarti mengaku berjualan nasi gulung semenjak tahun 2006. Menurutnya, warungnya buka setiap hari sejak pukul 07.00 WIB dan tutup jam 17.00 WIB.
"Ini kebetulan pas musim jamur barat, jadi lauknya ada botok (pepes) jamur barat," kata Mbok Suwarti.
Untuk harga per bungkus nasi gulung berikut lauk berupa jamur barat atau sambal teri, ia jual dengan harga Rp 15 ribu. Sementara untuk pembeli atau pelanggannya kebanyakan dari para pekerja penambangan minya sumur tua.
Namun kadang-kala ada juga pembeli dari luar kota seperti dari Bojonegoro, Blora, Tuban dan beberapa daerah lain yang kebetulan beraktivitas di wilayah sumur minyak tua.
"Sering juga warga kecamatan sekita atau dari Bojonegoro yang sedang gowes atau bersepeda mampir di sini untuk sekadar mencicipi nasi gulung khas Kawengan ini." kata Mbkok Suwarti.
Suwarti menjelaskan bahwa dirinya sehari rata-rata bisa menjual sebanyak 40 bungkus nasi gulung. "Tapi kalau pas sepi kadang ya hanya terjual 30 bungkus. Pokoknya sedikit atau banyak tetap disyukuri." katanya.
Sementara itu salah satu pengunjung asal Bojonegoro Kota, Djamari dirinya mengaku datang bersama tiga temanya hanya untuk makan siang di warung Mbok Suwarti, karena kangen ingin menikmati nasi gulung khas Kawengan.
"Sudah lama tidak makan nasi gulung di sini, jadi pingin saja. Apalagi ini musim jamur barat, adanya cuma saat awal musim hujan gini," kata Djamari. (dan/imm)