Baru 6 Bulan Tanam Anggur, Warga di Blora Ini Sudah Hasilkan Puluhan Juta Rupiah
Minggu, 31 Januari 2021 13:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
Blora - Tanaman anggur biasanya tumbuh di dataran menengah atau tinggi yang hawanya sejuk, namun di tangan Yoyok Cahyadi, warga Desa Kidangan, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora ini, anggur bisa tumbuh di dataran rendah yang tanahnya katanya keras dan panas.
Yoyok membuktikan bahwa di wilayah Kabupaten Blora yang tergolong dataran rendah, anggur juga bisa tumbuh dengan subur dan berbuah dengan lebat.
Hanya dalam waktu enam bulan ia sudah menghasilkan uang puluhan juta rupiah dari menjual bibit atau entres (mata tunas) dan buah anggur. Ia memulai menanam anggur sejak enam bulan lalu, tepatnya Agustus 2020, saat pandemi COVID-19 semakin meningkat.
"Baru enam bulanan lah, sekitar Agustus 2020 lalu, dan hasilnya bisa lihat sendiri. Anggur anggur saya sudah bisa berbuah," ucap Yoyok, yang juga berprofesi sebagai pengacara ini, Minggu (31/01/2021).
Yoyok Cahyadi, warga Desa Kidangan, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora ini, dengan tanaman anggur di kebunnya. (foto:priyo/beritabojonegoro)
Menurutnya, di lahan miliknya yang hanya kurang lebih seluas seribu meter persegi yang berlokasi di jalan raya Blora-Cepu kilometer 6, tepatnya di Desa Kidangan, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora tersebut ada kurang lebih 40 varian anggur dari berbagai negara ia tanam.
"Ada berbagai jenis varian anggur dari luar negeri. Ada Casanova dari Ubekistan, Jupiter dari Amerika, Tranfiguration serta Ninel dari Ukraina dan masih banyak lagi." kata Yoyok.
Kalau dari segi buah, lanjut Yoyok, dirinya hanya ingin membuktikan bahwa di Blora anggur bisa tumbuh dengan subur dan berbuah seperti yang ada di lahanya.
"Kalau dari segi ekonomi, ya lumayanlah, buahnya itu bonus. Tapi yang lebih menghasilkan adalah bibitnya. Dengan hanya menjual entres-nya (mata tunas), saya bisa meraup keuntungan yang luar biasa, pokoknya asyik," tutur Yoyok.
Menurutnya, satu batang entres berisi 3-4 mata tunas, ia bisa jual dengan harga Rp 50 ribu. Ia menjualnya melalui online dan di komunitas pecinta tanaman anggur. Dalam sekali pesan ia bisa menjual 10-50 entres, sehingga usaha tersebut cukup menjanjikan.
Yoyok sempat berseloroh, jika disuruh memilih, ia yang dulu adalah seorang pengacara kondang di Blora, sekarang lebih memilih menikmati menanam anggur.
"Ketimbang pengacara, saya lebih memilih mengacarakan anggur. Santai dan sejuk," tuturnya sambil tertawa.
Sebelumya lahan seluas seribu meter miliknya itu ia tanami dengan pisang dan pepaya. Namun kini pisang dan pepayanya ia ganti tanaman anggur.
Untuk diketahui, produk hortikultura Kabupaten Blora sudah cukup banyak dikenal, di antaranya Sawo Bangowan, Jeruk Tanggel, Durian dari Tunjungan, Japah dan Todanan, Jambu Kristal, Pepaya Kalina, Kelengkeng Kateki, Melon, dan Semangka. (teg/imm)