Sejak Sebulan Lalu, Harga Cabai di Pasar Tradisional Bojonegoro Alami Kenaikan
Kamis, 04 Februari 2021 12:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Sejak awal tahun 2021 atau saat memasuki musim penghujan tahun ini, harga sejumlah komoditas khususnya harga cabai rawit di pasar tradisional di Kabupaten Bojonegoro, alami kenaikan cukup tajam. Kondisi berbeda terjadi untuk harga bawang merah yang sempat mengalami penurunan, namun kini berangsur naik.
Kenaikan harga cabai tersebut diduga akibat datangnya musim penghujan, sehingga produksi petani cabai mengalami penurunan karena banyak cabai yang rusak akibat terkena air hujan. Selain itu, banyak petani yang mulai beralih menaman padi, yang mengakibattkan produksi cabai atau pasokannya menurun.
Sementara, penurunan harga bawang merah akibat adanya panen raya pada akhir tahun lalu sehingga produksinya melimpah yang berdampak turunnya harga di pasar.
Di Pasar trdisional Kota Bojonegoro, harga cabai rawit sebulan lalu berkisar antara Rp 40 ribu per kilgram, sementara seminggu lalu harganya naik menjadi Rp 70 ribu per kilogram, dan hingga Kamis (04/02/2021) hari ini, harganya bertahan Rp 70 ribu per kiligram.
Untuk cabai rawit hijau, sebulan lalu harganya berkisar antara Rp 35 ribu per kilgram, sementara sejak seminggu lalu naik menjadi Rp 45 ribu per kilogram, dan bertahan hingga hari ini.
Demikian juga untuk cabai merah keriting, sebulan lalu berkisar antara Rp 35 ribu per kilgram, sementara seminggu lalu harganya naik menjadi Rp 50 ribu per kilogram dan terus bertahan hingga hari ini.
Harga Cabai merah besar (lompong), sebulan lalu berkisar antara Rp 35 ribu per kilgram, seminggu lalu naik menjadi Rp 55 ribu per kilogram, dan hari ini, harganya mencapai Rp 60 ribu per kiligram.
Untuk harga bawang merah, sebulan lalu harganya sempat anjlok hingga Rp 15 ribu per kilgram, namun seminggu lalu mulai naik menjadi Rp 20 ribu per kilogram, dan hari ini, harganya mencapai Rp 22 ribu per kiligram.
Sementara untuk bawang putih, sejak sebulan lalu harganya relatif stabil pada kisaran Rp 20 ribu per kilgram, di mana hari ini harganya mencapai Rp 22 ribu per kiligram.
Hj Sumirah (55), salah satu pedagang di pasar tradisional Kota Bojonegoro. (foto: dan/beritabojonegoro)
Salah satu pedagang di pasar tradisional Kota Bojonegoro, Hj Sumirah (55) asal Kelurahan Ledok Kulon Kecamatan Bojonegoro Kota, kepada awak media ini mengatakan bahwa kenaikan harga cabai tersebut tejadi sejak seminggu lalu dan hingga kini kenaikannya masih bertahan.
"Sudah seminggu harga tetap. Penyebabnya barangnya tidak ada, soalnya musim hujan ini barangnya banyak yang rusak, sehingga produksinya menurun," kata Sumirah.
Menurutnya, dengan adanya kenaikan harga tersebut berdampak pada penjualan dari masing-masing pedagang di pasar Kota Bojonegoro.
"Pembeli ya turun karena harganya mahal. Misal biasanya beli 3 kilo sekarang cuma beli 2 kilo atau bahkan 1 kilo, karena harganya mahal," kata Sumirah.
seorang warga bernama Endang Gunawan (40), pengusaha warung makan warga Perumda Bojonegoro Kota mengaku dirinya harus pandai-pandai mengatur uang belanjaan akibat kenaikan harga cabai tersebut, karena cabai merupakan bumbu utama di warung miliknya.
"Biasanya kalau bawa uang 100 ribu rupiah sudah dapat macam-macam bumbu, sekarang harus dibagi-bagi. Cabai biasanya saya beli setengah kiloan, sekarang cuma beli seperempat kilo," kata Endang. (dan/imm)