7 Desa Kembangkan Industri Bambu dan Pelepah Pisang
Kamis, 03 Desember 2015 08:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Kota - Sebanyak 7 desa di sekitar operasi JOB P-PEJ mendapat pelatihan untuk pengembangan home industri produk olahan dari pelepah pisang dan bambu. Alasannya, dua bahan baku tersebut banyak ditemui di 7 desa di sekitar daerah penunjang operasi JOB PPEJ.
"Bambu dan pelepah pisang belum termanfaatkan Padahal, bisa menjadi sumber penghasilan masyarakat jika dikelola menjadi industri rumah tangga. Tentu butuh kreatifitas," kata Field Admin Superintendent JOB PPEJ, Akbar Pradana.
Sementara program pemanfaatan pekarangan untuk budidaya hortikultura ditawarkan karena masyarakat cenderung hanya mengandalkan penghasilan dari bertani di sawah. Padahal, lanjut Akbar, pekarangan mereka juga bisa menghasilkan uang, setidaknya menghasilkan produk-produk pertanian yang bernilai ekonomi, termasuk untuk kebutuhan rumah tangga mereka sendiri.
"Dalam pemanfaatan pekarangan untuk budidaya hortikultura ini, kami akan melatih antara lain agroponik dengan mamanfaatkan barang-barang bekas menjadi bermanfaat seperti gelas minuman kemasan untuk tanaman gantung dan lain-lainnya," imbuh Akbar.
Sementara itu, salah seorang peserta pelatihan, Dasri dari Desa Kebun Agung, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban mengatakan, sangat memanfaatkan waktu yang diberikan untuk mengikuti pelatihan ekonomi kreatif ini. Dia berharap, dari pelatihan ini kemudian bisa mengembangkan ilmu yang diperolehnya kepada masyarakat sekitar.
"Bermanfaat sekali, sebelumnya belum pernah mempunyai pengalaman seperti ini," kata wanita yang memiliki usaha toko bahan kebutuhan sehari-hari di rumah ini.
Dalam kesempatan ini, dia mengikuti pelatihan membuat bank sampah. "Sampah yang banyak disekitar desa sendiri itu dibuat pupuk kompos, non organik bisa didaur ulang," katanya.
Senada, Anik, Warga Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro mengaku sebenarnya tidak sadari banyak barang yang dianggap tidak banyak bermanfaat yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan penunjang ekonomi. Salah satunya adalah bambu. Dia mengikuti pembuatan kerajinan dari bambu yang dibuat untuk tempat tisu, tempat buah, maupun tempat sampah.
"Dengan seperti ini bisa memanfaatkan potensi desa yang sudah ada, jadi bahan tidak beli. Desa Sambiroto banyak bambu yang bisa dimanfatkan," terangnya. (rul/kik)