Produksi Puncak Minyak Mentah Blok Cepu Tidak Boleh Molor
Jumat, 04 Desember 2015 08:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Gayam - Produksi puncak lapangan minyak dan gas bumi (migas) Banyu Urip, Blok Cepu di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, ditargetkan akan dilakukan pada akhir tahun 2015 ini. Puncak produksi Blok Cepu sangat diharapkan untuk menutupi ketimpangan produksi minyak mentah nasional saat ini.
Kepala SKK Migas Jabanusa, Ali Masyar mengungkapkan, saat ini kaitanya dengan kebutuhan nasional khusunya migas masih terjadi ketimpangan. Hal itu disebabkan karena antara konsumsi setiap hari dengan produksi migas secara nasional perbandingannya masih jauh.
"Produksi migas sesuai dengan APBN saat ini hanya 800 sampai dengan 830 ribu barel per hari, sedangkan konsumsi migas saat ini di angka sekitar 1,5 juta barel per hari,” ujarnya.
Gap (celah,red) antara konsumsi dengan produksi ini, kata dia, mau tidak mau harus ditutup dengan mengimpor minyak mentah dari luar negeri. "Gap ini mau tidak mau ditutup dengan impor minyak karena kebutuhan ini tidak mungkin bisa ditutup dengan hasil produksi sendiri," katanya.
Apalagi, tambah dia, cadangan minyak secara nasional saat ini semakin menurun. Puncak produksi Blok Cepu diharapkan tidak molor lagi dari target sehingga bisa menutup kebutuhan secara nasional. "Pada produksi puncak Blok Cepu sangat diharapkan," tegasnya.
Puncak produksi minyak Blok Cepu diperkirakan bisa mencapai 165 ribu barel perhari, bahkan lebih. Juru Bicara anak perusahaan asal Amerika Serikat, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), Rexy Mawardijaya, mengungkapkan, pihaknya optimis puncak produksi bisa dilakukan akhir tahun ini.
"Sekarang masih dalam proses menuju puncak produksi dengan melakukan tes Central Processing Facility (CPF)," katanya.
Menurut Rexy, saat ini di lapangan Banyu Urip sedang dilakukan persiapan akhir pemakaian pusat pengolahan produksi. Selama masa persiapan ini, kata dia, aktivitas pembakaran gas suar (flare) di tapak sumur B di lapangan Banyu Urip dimatikan selama kurang lebih dua pekan. Selama masa pengalihan ini produksi Blok Cepu hanya mencapai 40 ribu barel per hari. Yakni dari produksi fasilitas pengolahan sementara sebanyak 30 barel per hari dan produksi tapak sumur C sebanyak 10 ribu barel per hari.
Namun, setelah pemakaian pusat fasilitas pengolahan produksi maka selanjutnya produksi minyak mentah Blok Cepu dapat digenjot sampai 130 ribu barel per hari. Produksi minyak mentah itu diperkirakan akan terus naik dan bisa mencapai sekitar 205 ribu barel per hari.
“Kita berharap semua kegiatan produksi minyak mentah Blok Cepu ini berjalan lancar dan aman,” ujarnya. (rul/kik)