Petani di Trucuk, Bojonegoro, Keluhkan Harga Cabai Merah yang Anjlok
Kamis, 24 Juni 2021 12:00 WIBOleh Dan Kuswan Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Petani cabai merah keriting di Desa Tulungrejo, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengaku pasrah dengan kondisi harga jual di pasaran, karena saat ini harga jual cabai merah keriting di tingkat petani anjlok, atau hanya berkisar Rp 13 ribu per kilogramnya, sehingga membuat para petani di desa tersebut merugi.
Pada musim panen tahun lalu, harga jual cabai merah keriting di tingkat petani berkisar Rp 40 ribu per kilogram. Sementara 3 bulan lalu, atau jelang perayaan hari raya Idul Fitri, harga jual di tingkat petani juga berkisar Rp 40 ribu per kilogram.
Salah satu petani cabai merah keriting di Desa Tulungrejo, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Surini (55) kepada awak media ini Kamis (24/6/2021) mengatakan bahwa harga cabai merah keriting di tingkat petani saat ini turun drastis, tinggal Rp 13 ribu per kilongram, padahal 3 bulan lalu atau jelang Idul Fitri, harga jualnya Rp 40 ribu rupiah per kilogram.
"Harganya turun terus ini, padahal kualitas cabai musim panen ini cukup bagus," tutur Surini.
Petani cabai merah keriting di Desa Tulungrejo, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, saat panen. (foto: dan/beritabojonegoro)
Surini mengaku, dengan anjloknya harga jual tersebut dirinya dan para petani cabai merah keriting di desanya hampir pasti mengalami kerugian.
"Biaya yang kami keluarkan untuk pembelian benih, pupuk, dan biaya perawatan, serta pembelian obat-obatan, tidak sebanding dengan pendapatan penjulanan cabai saat panen kali ini." tutur Surini.
Sementara itu, Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bojonegoro, Dwi Setiarso mengatakan, bahwa total lahan yang ditanami cabai merah keriting di wilayah Desa Tulungrejo, Kecamatan Trucuk, sebanyak 10 hektare.
"Sudah dari dulu kami selalu mendampingi para petani cabai merah di Desa Tulungrejo ini. Kami rutim memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada para petani," kata Dwi Setiarso.
Tanaman cabai merah keriting mlik petani di Desa Tulungrejo, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, saat panen. (foto: dan/beritabojonegoro)
Dewi menjelaskan bahwa setiap tahun, sebagian warga desa setempat selalu menanam cabai merah keriting, karena tanahnya cocok daan hasil panennya bagus.
"Memang di daerah sini cocok ditanami cabai merah keriting, selain karena kultur tanah cocok, kebutuhan air sangat mencukupi karena dekat dengan Sungai Bengawan Solo. Sementara terkait hama, rata-rata petani sudah bisa mengatasinya." kata Dwi Setiarso.
Sementara itu, berdasarkan penelusuran awak media ini, harga jual cabai merah keriting di pasar tradisional Bojonegoro Kota hari ini pada kisaran Rp 20 ribu per kilogram. (dan/imm)