Edarkan Obat Terlarang, Pemuda Asal Tunjungan, Blora, Ditangkap Polisi
Rabu, 13 Oktober 2021 14:00 WIBOleh Priyo SPd
Blora - Jajaran Satuan Resese Narkoba (Sat Resnarkoba) Polres Blora, kembali berhasil mengamankan seorang pemuda yang diduga sebagai pengedar obat terlarang .
Pemuda tersebut berinisal TFT (23), warga Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, diamankan petugas lantaran kedapatan menyimpan 200 butir pil Trihexyphnidyl.
Tersangka ditangkap polisi di rumahnya, pada Senin (11/10/2021). Dari tangan tersangka, polisi menyita 200 butir pil merek Trihexyphenidyl.
Barang bukti 200 butir pil Trihexyphnidyl dan barang bukti lain, yang berhasil disita polisi dari tersangka TFT (23), warga Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora. (foto: Dok Istimewa)
Kapoles Blora AKBP Wiraga Dimas Tama SIK melalui Kasat Resnarkoba Iptu Edi Santosa SH mengatakan, penangkapan tersangka tersebut bermula pada Senin (11/10/2021), pukul 09.00 WIB, petugas mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa akan adanya seseorang yang melakukan transaksi obat terlarang di wilayah Kecamatan Tunjungan.
Mendapati laporan tersebut, anggota segera melakukan penyelidikan, hingga akhirnya pada pukul 17.00 WIB, petugas berhasil mengamankan pelaku TFT.
"Setelah kita lakukan penyelidikan, akhirnya tersangka berhasil kita amankan berikut barang buktinya," kata Kasat Resnarkoba Iptu Edi Santosa SH. Rabu, (13/10/2021).
Pelaku TFT diamankan saat berada di rumahnya berikut barang bukti berupa 200 butir atau tablet obat merk Trihexyphnidyl 2 mg, satu unit handphone yang diduga sebagai sarana tindak pidana serta sebuah kardus warna coklat yang dilapisi plastik warna orange dan plastik warna bening, berlabel salah satu jasa pengiriman paket.
"Menurut pengakuan tersangka barang tersebut didapat secara online dan pengirimannyapun secara online melalui jasa paket. Sedangkan untuk pemasaran pil terlarang tersebut, tersangka menyasar teman teman sepergaulan yang sudah dikenalnya." tutur Iptu Edi Santosa SH
Iptu Edi Santosa menambahkan, kepada petugas, tersangka mengaku telah menekuni bisnis pil tersebut selama 2 bulan.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya tersangka dijerat dengan pasal 197 dan Pasal 106 ayat (1) Subsidair pasal 196 dan Pasal 98 ayat (2) Undang-undang RI nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
"Tersangka diancam dengan ancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun." kata Iptu Edi Santosa
Iptu Edi Santosa berpesan kepada masyarakat agar selalu mengawasi pergaulan anak anak mereka, terutama para remaja yang beranjak dewasa. Jangan sampai salah pergaulan sehingga terjerumus dalam narkotika ataupun minuman keras.
"Jaga dan awasi pergaulan anak-anak kita, jangan sampai salah pergaulan. Karena mereka adalah masa depan bangsa," kata Iptu Edi Santosa SH. (teg/imm)
Reporter: Priyo SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo