Dana Pengamanan Darurat Belum Dianggarkan
Kamis, 13 Agustus 2015 22:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh: Nasruli Chusna
Kota - Rapat evaluasai jilid dua pasca kerusuhan EPC 1, Lapangan Migas Banyuurip, Blok Cepu, tak seramai jilid pertama. Namun demikian ada beberapa hal yang perlu dicatat dari amuk massa akibat akumulasi masalah yang berakhir ricuh itu. Diantaranya adalah dana untuk pengamanan situasi darurat belum dianggarkan. Hal ini disapaikan oleh Wakil Kepala Polres (Wakapolres), Kompol Ikhwanudin.
"Saat ini keadaan sudah kondusif. Tapi dana untuk keamanan yang menyangkut situasi darurat belum dianggarkan," imbunya.
Dia menambahkan, pihak kepolisian telah memeriksa sekitar 30 orang. Sementara paska terjadinya kerusuhan konsorsium PT Tripatra - Samsung, kata dia, mengaku tidak mengetahui jumlah anggaran yang diajukan untuk penambahan personil pengamanan sebanyak 300 personil dari Polres Bojonegoro.
"Tidak tahu berapa pengajuan anggaran untuk pengamanan setelah kerusuhan itu. Namun SKK Migas menjamin bisa merekomendasi pengajuan itu," katanya saat melaporkan situasi pasca kericuhan, di rumah dinas Bupati Bojonegoro, bersama dengan pihak terkait.
Hasil evaluasi yang dilakukan, jika terjadi kejadian yang sifatnya krusial maka Polisi sekarang bisa masuk. Sebelumnya pihak EMCL menggunakan security untuk pengamanan internal di dalam lokasi proyek. Selain itu, SKK Migas juga menilai jika koordinasi pengamanan di Blok Cepu juga masih lambat saat kejadian krusial. (rul/asm)