Bencana Banjir
Sungai Pacal Meluap, Belasan Desa di Kecamatan Balen dan Sukosewu, Bojonegoro Tergenang Banjir
Jumat, 25 November 2022 16:00 WIBOleh Didin Alfian ST
Bojonegoro - Akibat hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Kamis (24/11/2022) sore hingga petang, mengakibatkan Sungai Pacal di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur pada Jumat (25/11/2022) meluap.
Akibatnya, belasan desa di Kecamatan Sukosewu dan Balen terdampak luapan sungai tersebut. Ratusan rumah dan pemukiman warga serta jalan dan puluhan hektare sawah yang ada tanaman padinya juga terdampak luapan banjir tersebut.
Selain itu, seorang bocah bernama Marcello (2), warga Desa Sobontoro RT 017 RW 003, Kecamatan Balen, dilaporkan meninggal dunia akibat terseret arus banjir dan tenggelam di depan rumahnya.
Dari data yang di himpun, setidaknya ada tujuh desa di Kecamatan Sukosewu, masing-masing Desa Semawot, Kalicilik, Sukosewu, Semenkidul, Jumput, Duyungan, dan Desa Sidodadi yang terdampak banjir luapan Kali Pacal tersebut.
Sementara di Kecamatan Balen ada enam desa yang terdampak, yaitu Desa Sidobandung, Ngadiluhur, Suwaloh, Kabunan, Sobontoro, dan Desa Mulyoagung.
Kondisi banjir luapan Sungai Pacal, di Desa Sidobandung, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro. Jumat (25/11/2022) (foto: Dok Istimewa).
Informasi dari Kapolsek Sukosewu, Polres Bojonegoro, Inspektur Satu Moch Safi'i, bahwa luapan Kali Pacal mulai terjadi pada Jumat (25/11/2022) pukul 02.00 WIB.
"Iya, telah terjadi bencana banjir akibat hujan deras dan meluapnya Sungai Pacal yang mengakibatkan terjadinya genangan air di beberapa desa wilayah Kecamatan Sukosewu," tutur Iptu Moch Safi'i.
Adapun data dampak banjir tersebut Desa Semawot, jumlah rumah warga yang tergenang sebanyak 15 kepala keluarga (KK) dan air juga menggenangi jalan sepanjang 500 meter dengan ketinggian antara 10-15 sentimeter. Di Desa Kalicilik, jumlah rumah warga yang tergenang sebanyak 10 KK. Di Desa Sukosewu, banjir menggenangi jalan sepanjang sekitar satu kilometer dan rumah warga yang tergenang sebanyak 40 KK. Di Desa Semenkidul, banjir menggenangi jalan sepanjang 500 meter, dan rumah warga yang tergenang sebanyak 32 KK.
Selanjutnya di Desa Jumput, banjir menggenangi jalan sepanjang 400 meter, sementara rumah warga yang tergenang sebanyak 7 KK. Di Desa Duyungan, jumlah rumah warga yang tergenang sebanyak 21 KK dan juga menggenangi jalan sepanjang sekitar satu kilometer. Di Desa Sidodadi, jumlah rumah yang tergenang sebanyak 42 KK dan menggenangi jalan sepanjang 400 meter,
"Korban jiwa nihil. Kerugian masih dalam pendataan," kata Kapolsek Sukosewu Iptu Moch Safi'i.
Kondisi banjir luapan Sungai Pacal, di Desa Sobontoro, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro. Jumat (25/11/2022) (foto: Dok Istimewa).
Terpisah, Kepala Desa (Kades) Sobontoro, Mursim, mengungkapkan bahwa akibat luapan Kali Pacal tersebut setidaknya ada enam desa yang terdampak, yaitu Desa Sidobandung, Ngadiluhur, Kabunan, Suwaloh, Desa Sobontoro, dan Desa Mulyoagung.
"Jadi desa saya ini menerima luapan sungai ini agak terakhir. Jadi mulai dari Desa Sidobandung, Ngadiluhur, Kabunan, Suwaloh, gesernya ke Desa Sobontoro. Kemudian baru mengalir ke Desa Mulyoagung." kata Kades Mursim.
Menurut Kades, di Desa Sobontoro, setidaknya ada 10 rumah warga, 700 jalan poros desa, 700 meter jalan dusun tergenang dengan ketinggian air sekitar 50 sentimeter. Selain itu, sekitar 13 hektaree yang ada tanaman padinya dengan usia tanam sekitar 10 hari juga tergenang luapan air.
"Banjir di Desa Sobontoro mulai terjadi sekitar jam 10.00 WIB dan pukul 12.00 WIB air datang sangat luar biasa. Untuk banjir kali ini memang paling besar. Biasanya habis maghrib kalau Sungai Bengawan Solo tidak naik, sudah habis airnya," kata Kades Mursim.
Kades juga mengungkapkan bahwa akibat banjir tersebut, seorang anak bernama Marcello Auriga Briliananta (2), meninggal dunia akibat terseret arus banjir dan tenggelam di depan rumahnya.
"Di depan rumahnya itu air mengalir sangat deras. lha anak tersebut main-main tanpa disadari mesuk ke saluran air yang lebih dalam sehingga tenggelam dan ditemukan meninggal dunia," kata Kades Mursim
Hal senada juga disampaikan Menurut Efendi (25) warga Desa Ngadiluhur, Kecamatan Balen, bahwa banjir mulai datang sejak Kamis malam (24/11/2022) dan hingga Jumat (25/11/2022) siang belum juga surut. Menurutnya banjir kali ini lebih besar dibanding tahun sebelumnya.
"Tadi malam sudah mulai, tapi subuh tadi air memakin tinggi dan mulai masuk rumah," ucap Efendi.
Sementara menurut Dika (28) warga Desa Sidobandung Kecamatan Balen, banjir di desanya mulai terjadi saat dirinya hendak berangkat kerja pada Jumat pagi (25/11/2022).
Menurutnya, setiap terjadi hujan lebat di wilayah hulu Kali Paca, di desanya selalu terjadi banjir. Dirinya berharap ada penanganan serius dari pemerintah biar banjir seperti ini tidak terus menerus terjadi.
"Sudah menjadi langganan banjir. Mungkin bisa dilakukan normalisasi atau pengerukan Sungai Pacal, biar kedalamannya bertambah sehingga air tidak meluap terus pas hujan lebat begini," ucap Dika. (din/imm)
Reporter: Didin Alfian ST
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo