Penurunan Harga BBM Per 5 Januari 2016
Kondisi SPBU di Jalur Minyak Sudah Normal
Rabu, 06 Januari 2016 10:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Kalitidu – Kondisi sejumlah stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) di sepanjang jalur minyak yaitu Bojonegoro-Cepu berangsur normal, Rabu (06/01). Sehari sebelumnya banyak warga yang mengantre membeli premium dan solar di SPBU setelah pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) terhitung mulai 5 Januari 2016.
Kondisi SPBU Leran, SPBU Kalitidu, SPBU Sudu, dan SPBU Padangan tampak normal. Tidak terlihat antrean panjang warga yang membeli premium memakai jeriken atau pengendara sepeda motor dan mobil yang mengantre di SPBU.
Menurut Jannah, 25, petugas SPBU Sudu, mengungkapkan, sejak ada penurunan harga minyak memang antusiasme masyarakat untuk membeli premium dan solar naik. Bahkan, kata dia, pada hari pertama penurunan harga BBM, stok premium di SPBU Sudu habis saat siang hari. Padahal, biasanya stok bensin cukup untuk melayani pembeli.
“Kemarin stok premium pukul 11.00 WIB sudah habis. Banyak pengendara yang kemudian membeli pertamaks,” ujarnya.
Namun, kata dia, pada hari kedua kondisi di SPBU sudah normal. Pengendara sepeda motor maupun mobil bisa membeli premium maupun solar yang dibutuhkan. Antrean juga tidak tampak di SPBU Sudu, SPBU Leran, SPBU Padangan.
Sementara itu menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bojonegoro, Basuki, penurunan harga BBM memang terjadi di awal tahun 2016. Yaitu pada 5 Januari 2016. Padahal pengumuman dari Kementrian ESDM sudah ada sejak tanggal 23 Desember 2015.
"Iya supaya pihak SPBU menghabiskan stoknya terlebih dulu. Supaya mereka tidak merugi," ujarnya.
Pemerintah telah menetapkan penurunan harga BBM bersubsidi per 5 Januari 2016 pukul 00.00 WIB yakni harga premium menjadi Rp 7.050 per liter dan solar Rp 5.650. per liter. (rul/kik)