Penghentian Pasokan Minyak ke Kilang Mini TWU
Jalur Minyak Bojonegoro-Cepu Padat Merayap
Rabu, 27 Januari 2016 11:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Gayam - Aksi damai yang digelar para pengusaha jasa angkut minyak (transporter) Rabu (27/1) pagi mendapat keluhan dari para pengendara. Mereka mengeluh lantaran perjalanan terganggu dan arus lalu lintas yang padat merayap. Para pendemo mengerahkan banyak mobil tangki, yang digerakkan dari Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu, menuju ke jembatan layang (fly over) di Desa Ngraho, Kecamatan Gayam.
"Sebelumnya tidak menyangka kalau ada demo. Tentu saja ini mengganggu perjalanan, saya buru-buru mau berangkat kerja ke Bojonegoro," kata seorang pengendara motor, Yeni Agustin (22).
Pantauan beritabojonegoro.com (BBC), kendaraan banyak tersendat di sepanjang jalan yang termasuk wilayah Desa Cengungklung, Sudu, Ngraho dan Beged. Para pendemo menuntut agar kilang minyak PT Tri Wahana Universal (TWU) diaktifkan kembali. Sehingga mereka dapat beraktifitas kembali seperti sedia kala.
Ditemui sembari memantau kondisi, Kapolsek Gayam, AKP Sudirman mengatakan bahwa aksi unjuk rasa berjalan relatif aman. Jumlah truk angkut yang dikerahkan, kata dia, sebanyak 85 unit. Orasi pendemo di sekitar fly over berlangsung sekitar 17 menit. Yaitu mulai dari pukul 8.22 - 8.40 WIB.
"Demi keamanan bersama pihak kepolisian mengerahkan 125 personel, dan dari Pamobvit sebanyak 50 personel," pungkas AKP Sudirman. (rul/kik)