Makam Mr dan Mrs X,
Peristirahatan Terakhir Bagi Mereka Yang Tidak Beridentitas
Sabtu, 30 Januari 2016 10:00 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
Kota - Hamparan tanah luas diselimuti rumput ilalang tebal yang sudah tinggi tersebut terletak di Kompleks Makam Kembar, Jalan Brigjen Sutoyo, Desa Sukorejo, Kota Bojonegoro.
Di padang ilalang yang dipenuhi dengan patok-patok kayu yang sudah tidak utuh lagi, hampir tidak terdapat tanda-tanda kehidupan di sana. Seorang pria paruh baya berperawakan tinggi tampak sedang menyiapkan satuan lubang galian. Lubang masa depan yang nantinya akan dijadikan sebagai tempat peristirahatan terakhir jenazah orang yang sedikitpun tidak dikenalinya.
Siang itu, suasana sekitaran makam tersebut memang sangat sepi mencekam. Tidak ada satupun orang di dalam area makam. Hanya Sutajid, yang tampak sibuk menancapkan cangkul tuanya dengan mantap ke tanah yang basah. "Ini untuk Mr X nomor 2 yang dari Kedungadem," ujar Sutajid saat BBC bergerak mendekatinya.
Pria itu, Sutajid (42), penggali makam RSUD spesialis jenazah Mr dan Mrs X adalah warga Desa Bendo Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro. Kepada beritabojonegoro.com ia menuturkan bahwa makam seluas kurang lebih 3.340 meter tersebut merupakan makam umum milik RSUD Sosodoro Djatikusumo yang dikhususkan untuk pasien rumah sakit yang tidak ada keluarga dan tidak diketahui identitasnya.
Tanah pekarangan yang terletak di pojok selatan makam kembar Desa Sukorejo tersebut, diperkirakan difungsikan sebagai makam sejak zaman kolonial. Tanah itu milik pemerintah daerah yang dijadikan sebagai tempat bersemayam jenazah Mr dan Mrs X pasien tanpa identitas RSUD Sosodoro Djatikusumo yang tidak diambil dan tidak memiliki keluarga.
"Makam RSUD ini khusus untuk Mr dan Mrs X saja," ujar Sutajid, Sabtu (30/01).
Sebagaimana disampaikan oleh Rasim, modin RSUD Sosodoro Djatikusumo, bahwa konon katanya, makam tersebut pernah dipakai untuk mengubur orang-orang semasa pembantaian Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 1965, sekitar 50 tahun yang lalu.
"Tidak mengetahui bagaimana kronologi awal mulanya, namun begitu yang diceritakan oleh kakek buyut saya," kenang Rasim pasca memakamkan satu lagi mayat Mr X.
Rasim, yang sudah bekerja sebagai modin RSUD selama kurang lebih lima belas tahun, mengungkapkan bahwa untuk banyaknya pemakaman Mr dan atau Mr X, sampai saat ini jumlahnya sudah tidak dapat dihitung.
"Kalau dalam setahun bisa berjumlah 10 orang, jumlah total hingga sekarang tentu ada lebih dari 500 jenazah Mr dan atau Mr X yang dikebumikan di pekarangan ini," ujar Rasim.
Ucapan senada disampaikan oleh Sutajid, yang juga telah lima belas tahun lebih menjadi penggali kuburan Mr dan atau Mr X. "Sudah ratusan jenazah dimakamkan di sini, dan warga menerima pemakaman itu sejak lama," terang Sutajid.
Kondisi makam kurang terawat. Rumput ilalang yang sudah setinggi lutut dibiarkan menutupi makam-makam yang ada. Bahkan, hampir tidak ada sekat antar makam satu dan yang lain. Selain itu, di tengah-tengah area makam terdapat kubangan air seluas hampir 5x5 meter yang menambah kesan tidak terawat pada tempat pemakaman milik RSUD Sosodoro Djatikusuma itu.
Yang lain, menurut informasi yang BBC dapatkan, sebagaimana keberadaan tempat yang jarang menjadi tempat jujugan manusia, tentu ada makhluk lain yang lebih suka tinggal pada tempat tersebut. Makam Mr dan Mrs X tersebut seringkali dikabarkan warga sekitar mempunyai nilai-nilai mistis yang seram. Mulai dari adanya hantu gentayangan hingga sekedar suara-suara orang merintih karena kesakitan pernah dialami oleh warga. (lyn/kik)