Panen Raya Padi, Harga Gabah Turun
Kamis, 04 Februari 2016 09:00 WIBOleh Khoirul Anam
Oleh Khoirul Anam
Kanor - Para petani di wilayah bantaran Sungai Bengawan Solo Bojonegoro sedang melakukan panen raya padi. Tanaman padi para petani luput dari luapan air terpanjang di Pulau Jawa itu, namun sayang harga jual gabah petani di beberapa kecamatan itu terus turun.
Harga jual gabah di tingkat petani saat ini senilai Rp3.800 per kilogramnya. Sebelumnya harga jual gabah basah senilai Rp4.600/kg. Turunnya harga gabah itu disebabkan tingginya curah hujan yang terus turun. Selain itu, kualitas gabah juga tidak sebagus hasil panen beberapa bulan lalu.
"Harganya terus turun, terkadang masih kena R (refaksi,red) saat ditimbang pembeli," ujar salah satu petani di Desa Temu, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Aris Wahyudi.
Menurut dia, dengan terus turunnya harga gabah itu para petani memilih memanen sendiri kemudian gabahnya ditimbun di rumah. Biasanya, para petani menjual gabahnya dengan cara ditebas atau diborong oleh pembeli. Ia memprediksi harga jual gabah basah akan terus turun seiring tingginya curah hujan yang terus mengguyur.
"Banyak ruginya kalau dibeli pembeli, karena terkena refaksi 2 kilogram per satu kuintalnya," jelasnya.
Para petani yang melakukan panen raya itu diantaranya di Kecamatan Kanor, Baureno, Sumberejo, Balen dan Kapas. Para petani dapat panen tiga kali ini selama satu tahun, biasanya mereka hanya dapat panen satu hingga dua kali karena terendam air dari Sungai Bengawan Solo. (nam/kik)