Dugaan Kasus Penculikan Pelajar
Satu Korban Ditemukan, Polisi Masih Lakukan Pencarian
Kamis, 11 Februari 2016 12:00 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
Kota - Tidak perlu menunggu waktu lama, Polisi langsung melakukan upaya pengejaran dan penghadangan terhadap pelaku terduga penculikan pelajar SMP Negeri 2 Bojonegoro. Saat dugaan penculikan terjadi, sedang acara kegiatan sekolah di alun-alun Bojonegoro.
Begitu laporan masuk dari Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Bojonegoro, Lasiran, puluhan anggota dari Polres Bojonegoro, dibantu Polsek jajaran langsung dikerahkan untuk melakukan penghadangan pelaku terduga penculikan, dengan menghadang kendaraan yang melintas di sepanjang jalan Bojonegoro-Padangan.
Sebelumnya, diberitakan penculikan anak, pelajar SMP Negeri 2 Bojonegoro terjadi di alun-alun kota Bojonegoro. AAK (12) dan AL (13), dikabarkan hilang pagi tadi. Penculik membawa korban ke arah barat, jalur Bojonegoro-Padangan, dengan mengendarai sepeda motor Honda Vario yang sampai saat ini belum diketahui nomor polisinya. Kedua korban dibonceng rangkap. Keduanya sempat diturunkan di Kalitidu, tapi yang satu diduga dibawa lagi.
Baca Dua Siswi SMPN 2 Bojonegoro Diduga Jadi Korban Penculikan
Kapolsek Kalitidu, AKP Dumas Barutu, mengungkapkan dari alun-alun, kedua korban dibawa pergi dengan dibonceng rangkap ke arah barat, jalur Bojonegoro-Padangan. Sesampainya diturunkan di Pungpungan, korban yang satu, AAK, diturunkan di pingir jalan. Sementara AL masih dibawa oleh pelaku dan terus melaju ke barat. Sekitar 100 meter dari Polsek, pelaku menurunkan AL. Kepada AL, pelaku mengatakan hendak balik ke Pungpungan menjemput temannya, AAK yang tadi diturunkan.
"Ada yang menyaksikan di TKP, yang di Pungpungan itu, diambil lagi. Nah, yang diturunkan di dekat Polsek Kalitidu itu (AL) minta tolong orang untuk mengantarkan ke Pungpungan, ke tempat diturunkannya AAK tadi. Dengan naik becak, AL bermaksud menjemput temannya, AAK. Ternyata temannya AAK sudah tidak ada,” terang AKP Dumas Barutu.
Kemudian AL menghubungi orangtuanya di Ngambon dengan meminjam ponsel warga sekitar lokasi. Keluarganya kemudian melapor ke kepala Desa yang kemudian dilaporkan ke Polsek kalitidu.
“Dugaan sementara kemungkinan ingin memiliki laptop uang barang2 yang ada dalam tas korban," kata AKP Dumas Barutu. (lyn/moha)