Jalur Minyak Rusak Berat Dikeluhkan Warga
Senin, 07 Maret 2016 10:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Kalitidu – Jalur minyak Bojonegoro-Cepu sepanjang kurang lebih 35 kilometer sering terjadi kecelakaan. Salah satu penyebabnya yaitu sebagian kondisi jalan di jalur ini rusak berat dan kurang sarana penerangan jalan umum.
Kondisi jalan raya mulai Kota Bojonegoro hingga Kalitidu saat ini sudah bagus. Jalan raya yang dulu rusak, berlubang, dan bergelombang kini tidak lagi terlihat. Jalan raya sudah dibeton dan diperlebar.
Namun, kondisi jalan raya mulai dari Kalitidu hingga Purwosari sepanjang 15 kilometer kondisinya masih rusak berat. Banyak titik jalan berlubang, bergelombang, dan pecah-pecah. Jalan yang berlubang dan bergelombang itu beberapa kali hanya ditambal sulam. Tetapi, kondisi jalan menjadi tidak rata dan sangat tidak nyaman dilalui.
Selain itu, jalan raya di jalur minyak itu kini semakin padat dengan kendaraan yang melintas mulai truk yang mengangkut barang dagangan antarprovinsi, bus, truk proyek minyak, bus karyawan proyek minyak dan gas bumi, mobil hingga sepeda motor. Kondisi jalan yang rusak, minim sarana prasarana jalan, serta ditambah peningkatan jumlah kendaraan yang melintas membuat kecelakaan sering terjadi.
Menurut Andik Satrio, 25, warga Desa/Kecamatan Purwosari, kondisi jalan raya Bojonegoro-Cepu terutama mulai Kalitidu-Gayam-Purwosari sangat tidak nyaman dilalui. Padahal, kata dia, jalur ini dikenal sebagai jalur minyak. Sebab, kendaraan proyek migas lapangan Banyu Urip Blok Cepu dan proyek gas Jambaran Tiung Biru melintas di jalur ini.
“Jalan Kalitidu-Purwosari itu kondisinya rusak berat, seharusnya pemerintah segera memperbaiki,” ujarnya.
Sementara itu menurut Abidin, 30, warga Desa Ngraho, Kecamatan Gayam, juga mengeluhkan kondisi jalan raya Bojonegoro-Cepu. Menurutnya, kondisi tanah gerak di jalur Bojonegoro-Cepu itu bukan menjadi alasan bagi pemerintah untuk menunda atau tidak memperbaiki jalur minyak ini.
“Bojonegoro ini kaya minyak dan gas bumi, tetapi ironisnya kondisi jalan rayanya rusak berat dan tak kunjung diperbaiki,” ujarnya. (rul/kik)