Blok Cepu
Pembagian Beras Kompensasi Flare Molor, Warga Resah
Senin, 21 Maret 2016 18:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Gayam - Pembagian beras kompensasi pembakaran gas suar (flare), Lapangan Migas Banyuurip, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, bulan ini kembali molor. Terlambatnya jatah beras itu dikeluhkan oleh beberapa warga setempat. Salah satunya, Sribun, warga dari Dusun Ledok, Desa Mojodelik, Kecamatan gayam. Diketahui selama ini kediaman Sribun dijadikan tempat pembagian beras yang berasal dari ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) tersebut.
Menurut Sribun, yang juga Ketua RT 6 RW 1 Desa Mojodelik, semestinya beras kompensasi pembakaran flare sudah bisa dinikmati warga sebelum tanggal 20 tiap bulannya. Tapi sampai hari ini, Senin (21/03), belum datang berasnya. Dia menambahkan, keterlambatan serupa kerap terjadi. Untuk itu dia berharap agar proses pembagiannya tepat waktu. Karena warga sudah menunggu setiap bulannya.
“Kalo kualitas berasnya sih bagus. Kurang tahu ya jenisnya bramo atau nam pat. Tapi sangat layak untuk dikonsumsi,” imbuh pria berkulit sawo matang itu.
Kepada beritabojonegoro.com (BBC), Sribun mengatakan, beberapa warga sudah menanyakan hal itu kepadanya. Dia tidak bisa menjawap apa-apa. Karena selama ini, tugasnya hanya membagikan kepada warga saja.
"Awal pembagian pada Oktober 2015, warga menerima kompensasi beras seberat 5 kilogram per bulan, lalu 10 kilogram per bulan, dan sekarang jatahnya bertambah menjadi 30 kilogram per bulan," jelasnya.
Keluhan senada disampaikan oleh Ngasipan, warga Desa Mojodelik lainnya. Pria yang kediamannya tepat di depan Well Pad B itu, mengatakan, sebenarnya dia sekeluarga sangat terbantu dengan bantuan kompensasi beras. Terutama bagi kalangan kurang mampu, seperti dirinya. Sebab itu dia berharap agar proses pembagiannya berjalan lancar, tidak molor.
“Kalau bisa ya jangan mundur, karena kita pasti menunggu,” keluhnya ketika ditemui BBC, Senin (21/03) siang. (rul/tap)