Hasil Uji Lab, Air Bengawan Solo Tercemar
Rabu, 04 Mei 2016 09:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Kota - Kondisi air Sungai Bengawan Solo yang membelah wilayah Bojonegoro kian memprihatinkan. Kualitas air sungai terpanjang di Pulau Jawa itu sudah masuk kriteria tercemar. Hal ini berdasarkan hasil uji lab Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro selama setahun pada 2015.
Menurut Kabid Pengkajian dan Laboratorium BLH Kabupaten Bojonegoro, Hery Susanto ada tiga lokasi yang diambil sampel airnya untuk diuji. Pengujian air pun dilakukan sebanyak empat kali. Yaitu pada bulan Februari, Mei, Agustus dan November.
"Sampel air Bengawan yang kami ambil yaitu pada jembatan Padangan, Bendung Gerak dan jembatan Glendeng," ujar Hery.
Berdasarkan hasil uji lab, imbuh Hery dari 13 parameter yang diujikan ada 4 parameter yang melebihi baku mutu sesuai peraturan pemerintah Nomor 82 tahun 2001. "Parameter yang sudah melebihi baku mutu yaitu TSS, BOD, COD, H2S."
Air Bengawan Solo pada musim hujan sering terlihat keruh. Air bercampur lumpur, enceng gondok, ranting, dan dahan kering terlihat mengalir deras. Sementara itu, pada musim kemarau air Bengawan Solo sering terlihat berwarna hijau dan kecokelatan.
Air Bengawan Solo diduga banyak tercemar dari limbah industri rumah tangga yang berada di daerah hulu sungai. Selain itu, juga tercemar dari industri lainnya yang tersebar di sepanjang sungai itu. Tidak hanya itu saja, sampah rumah tangga juga sering dibuang di sungai Bengawan Solo. (ver/kik)