Ada Operasi Pasar, Harga Bahan Pokok Tak Kunjung Turun
Kamis, 09 Juni 2016 11:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Kota – Setiap hari puluhan orang mengantre di tempat kegiatan operasi pasar yang terletak di Pasar Kota Kabupaten Bojonegoro. Seperti yang terlihat pada Kamis (09/06) sekitar pukul 08.15 WIB, warga rela mengantre panjang untuk mendapatkan bahan pokok sehari - hari yang dijual lebih murah dibandingkan dengan di pasaran.
Meski telah dilakukan operasi pasar pada 2 lokasi pasar tradisional yakni di Pasar Besar Bojonegoro dan Pasar Kalitidu yang telah berlangsung lebih dari sepekan, namun harga bahan pokok tak kunjung turun. Para pedagang di pasaran tidak mampu berbuat banyak karena mereka membeli di pemasok dengan harga yang sudah tinggi pula.
''Harga masih tinggi yakni Rp16.000 per kilogram, minyak Rp 12.000 per liter,'' terang Yuni salah satu pedagang di Pasar Besar Bojonegoro.
Ada empat bahan kebutuhan pokok yang dijual dalam operasi pasar, di antaranya beras, minyak goreng, tepung terigu, dan gula pasir. Dalam sekali pembelian setiap warga dibatasi hanya membeli 2 jenis bahan pokok.
Pada operasi pasar, minyak dijual dengan harga Rp11.300 per liter, beras Rp 8.700 per kilogram, gula Rp 11.750 per kilogram dan tepung terigu Rp 7.200 per kilogram. Harga tersebut terbilang lebih murah dibandingkan dengan harga di pasaran saat ini. Harga minyak di pasaran berkisar Rp 12.000 per liter, beras Rp 10.000 per kilogram, tepung terigu Rp 8.000 per kilogram dan gula Rp 16.000 per kilogram.
Meski ada operasi pasar dan harga kebutuhan pokok masih tinggi, namun rata - rata jumlah pembeli setiap hari masih stabil. Yuni juga berharap harga bisa turun agar pembeli tidak mengeluh dengan harga saat ini. '' Harapanya ya bisa murah biar jualanya lancar,'' imbuhnya.
Operasi pasar dari Bulog dan Disperindag Kabupaten Bojonegoro sudah berlangsung sejak 28 Mei lalu. Rencananya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bojonegoro akan terus melakukan operasi pasar hingga menjelang hari Raya Idul Fitri untuk terus menstabilkan harga. Selain itu Disperindag juga telah melakukan pasar murah di 20 titik kecamatan di Bojonegoro yang berlangsung sejak 16 Mei hingga 10 Juni.
Kepala Disperindag Kabupaten Bojonegoro Basuki, berharap dengan operasi pasar dan pasar murah yang tengah gencar dilakukan oleh Disperindag mampu menekan harga sejumlah kebutuhan pokok agar tidak melambung tinggi.
Jika hal tersebut belum mampu berdampak maka Disperindag akan terus melakukan operasi pasar karena persediaan di Bulog untuk Kabupaten Bojonegoro sendiri masih cukup untuk 6 bulan ke depan.''Kami harap harga bisa stabil dengan operasi pasar ini, kami akan kawal terus agar harga tidak melambung tinggi,'' terangnya. (pin/kik)