Bandara Udara Bojonegoro Butuh Lahan 130 Hektare
Sabtu, 11 Juni 2016 08:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Kota – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro serius ingin membangun bandara udara di wilayah Bojonegoro. Bandara udara itu akan menggunakan lahan milik Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro dan tanah masyarakat.
Bandara yang dibangun nantinya adalah bandara rintisan umum sesuai rencana tata ruang wilayah Jawa Timur. Bandara ini bakal strategis karena berada di jalur tengah yakni menghubungkan Kabupaten Nganjuk-Bojonegoro. Bandara ini berada di Desa Kunci dan Desa Sumberarum, Kecamatan Dander, serta di Desa Buntalan, Kecamatan Temayang. Sedangkan, lahan yang dibutuhkan sekitar 130 hektare.
Menurut Kepala Desa Kunci, Dander Kusyono, lahan di desanya memang dicadangkan untuk kawasan Bandara Bojonegoro. Lahan yang dibutuhkan, selain milik masyarakat juga tanah dari Perhutani KPH Bojonegoro. Untuk proses pembebasan lahan kini masih dalalm tahap pendataan.
“Saya diajak rapat dengan Dinas Perhubungan,” ujarnya, Sabtu (11/06).
Kusyono mengatakan, jika proses pembebasan lahan ini lancar, maka kemungkinan pembangunan bandaranya bisa dimulai tahun 2017. Sedangkan bulannya, diperkirakan mengikuti proses kelarnya pembebasan lahan. Baik itu tanah milik masyarakat hingga proses tukar guling tanah milik Perhutani.
Kepala Dinas Perhubungan Bojonegoro Iskandar, mengatakan, saat ini pembangunan bandara Bojonegoro sudah memasuki tahap pembebasan lahan. Pembebasan lahan dengan sistem tukar guling dengan Perhutani.
Bupati Bojonegoro Suyoto mengatakan, sesuai RTRW Jawa Timur, Bandara Bojonegoro masuk kategori rintisan umum. Kebutuhannya awalnya karena Bojonegoro daerah migas sehingga perlu kebutuhan transportasi cepat. Selain itu, jalur selatan di Jawa Timur dan sebagian di Jawa Tengah, fasilitas bandaranya sedikit yaitu hanya di Bandara Ahmad Yani, Semarang.
Jika Bandara Bojonegoro teralisasi tentu membantu akses untuk warga sekitarnya. Seperti Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Ngawi, Nganjuk dan juga Blora, Jawa Tengah. “Tentu bermanfaat,” ujarnya. Dia berharap pemerintah pusat untuk mendukung penuh keberadaan Bandara Bojonegoro. (her/kik)
Ilustrasi foto www.aviationwa.org.au