Banjir Bandang Terjang 3 Desa di Tuban, Ratusan Rumah Terendam
Minggu, 19 Juni 2016 12:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Tuban - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban dan sekitarnya, pada Sabtu (18/06) sore hingga malam, menyebabkan meluapnya Kali Kening hingga terjadi banjir bandang. Akibatnya, terjangan banjir bandang menenggelamkan ratusan rumah di tiga desa sejak pukul 02.30 WIB dini hari.
Menurut Kapolsek Kenduruan AKP Subagyo, hujan yang terus mengguyur Kali Kening sejak sore hari mengakibatkan banjir bandang yang menerjang tiga desa di Kecamatan Kenduruan. Di antaranya Desa Sokogrenjeng, Sidorejo, dan Sidomukti.
"Petugas Polsek, Muspika bersama BPBD Tuban, segera terjun ke lokasi untuk melakukan evakuasi terhadap warga, dan untuk sementara dibawa ke tempat yang lebih tinggi," katanya kepada beritabojonegoro.com (BBC), Minggu (19/06).
Dari data yang dikumpulkan petugas di lapangan ratusan rumah di tiga Desa tersebut tergenang selama kurang lebih dua jam.
a. Desa Sokogrenjeng
- Dusun Kajar 50 rumah
- Dusun Ngancar 10 rumah
- Dusun Medulur 15 rumah
b. Desa Sidorejo
- Dusun Karang geneng 6 rumah
c. Desa Sidomukti
- Dusun Karang kidul 3 rumah
"Petugas di lapangan juga melakukan evakuasi di balai desa Sidorejo dan desa Sokogrenjeng, mengamankan hewan di tepi jalan-jalan desa Sidorejo dan Sokogrenjeng," tambah Subagyo.
Bantuan berupa makanan siap saji dan selimut juga diberikan petugas bersama BPBD dan Muspika. Pengamanan dan patroli juga dilakukan untuk mengantisipasi kriminalitas dan kemungkinan banjir susulan.
"Tidak ada korban jiwa dalam banjir tersebut, sekira pukul 04.30 WIB banjir mulai surut dan hewan-hewan yang dievakuasi di tepi jalan sudah dibawa pulang ke rumah masing-masing," tutur Kapolsek.
Sementara itu, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Tuban Saefiyudin mengungkapkan, di wilayah Desa Sokogrenjeng pada tahun 1978 pernah terjadi banjir bandang dari Kali Kening yang lebih besar.
Oleh karena itu banjir bandang kali ini mengakibatkan warga di tiga dusun yaitu Kajar, Ngancar, dan Medulur sedikit mengalami trauma dan segera mengevakuasi barang-barang serta hewan peliharaan setelah banjir masuk ke rumah dengan ketinggian sekitar 50 centimeter.
"Tadi malam itu, masyarakat itu saking takutnya langsung mengungsi. Namun setelah kondisi sungai mulai surut, warga kembali ke rumah masing-masing," ungkap Saefiyudin.
Sampai saat ini, petugas masih melakukan pencatatan terhadap kerugian materi yang dialami oleh tiga desa yang terkena banjir bandang tersebut. (pin/moha)