Meski Hujan, Ribuan Penonton Banjiri Festival Oklik 2016
Sabtu, 25 Juni 2016 22:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Kota - Antusiasme masyarakat dalam menyaksikan Festival Oklik Ramadan 2016 sangat tinggi. Terbukti saat menjelang hingga dimulainya acara, meski hujan mengguyur, ribuan penonton tetap membanjiri Jalan Mas Tumapel depan gedung Pemerintahan Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (25/06) sekitar pukul 20.00 Wib. Mereka ingin menyaksikan secara langsung dari dekat penampilan dari setiap peserta oklik 2016.
Banyaknya penonton tersebut membuat panitia dari Lembaga Pengembangan Seni Sayap Jendela Arts Laboratory selaku panitia festival, kewalahan. Ramainya kerumunan hingga membuat jalan yang dilalui peserta menjadi menyempit. Kondisi tersebut sedikit banyak juga mengganggu jalannya acara.
Ketua Panitia, Mukarom, mengatakan kondisi tersebut memang hal yang wajar terjadi. Pada tahun-tahun sebelumnya kondisi juga sama. Panitia juga tidak bisa memaksa para penonton untuk mensterilkan jalanan.
“Persiapan kurang. Personel juga kurang,'' ujar Mukarom singkat saat dimintai keterangan beritabojonegoro.com (BBC), Sabtu (25/06).
Mukarom menjelaskan, tujuan diadakannya Festival Oklik tersebut adalah dalam rangka menyemarakkan bulan suci Ramadan. Kegiatan tersebut sudah rutin dilakukan setiap tahun.
Selain itu, dengan festival ini harapannya mampu melestarikan seni budaya oklik yang khas dari Bojonegoro. “Kita juga mendukung program dari Polres di mana keamanan harus dimulai dari hal terkecil yakni dengan pos ronda,'' imbuhnya.
Dalam festival ini ada tiga hal yang jadi penilaian utama, yaitu musikalisasi, tata tertib kerapian, dan penyajian atau cara suguhan. Nantinya akan diambil 5 nominasi terbaik dari sekitar 125 peserta atau kelompok oklik yang mengikuti festival ini.
Peserta pada tahun ini juga tidak hanya datang dari Kabupaten Bojonegoro saja, melainkan dari luar kota juga. Di antaranya Tuban, Lamongan dan Cepu.
“Program ini kita laksanakan independen, belum menjadi program Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Pihak pemerintah baru mensuport melalui Disbudpar, baik berupa dana maupun keperluan lainnya,'' tuturnya.
Mukarom menambahkan selama ini lembaga keseniannya itu juga telah beberapa kali mengajukan festival oklik agar menjadi program rutin tahunan Pemkab. Namun belum juga mendapatkan hasil. Di tengah keterbatasan tersebut ia berpendapat bahwa lebih baik kurang daripada tidak sama sekali.
'' Kita tetap melaksanakanya secara independen meski di tengah kekurangan, daripada tidak ada sama sekali,'' pungkasnya.(pin/moha)