Geliat Arus Mudik Mulai Terasa di Jalur Bojonegoro
Jumat, 01 Juli 2016 11:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Padangan – Geliat arus mudik Lebaran mulai terasa. Kendaraan sepeda motor dan mobil pribadi yang melintas di jalan raya Bojonegoro mulai terlihat meningkat. Seperti halnya tampak di jalan raya Bojonegoro-Cepu dan Bojonegoro-Ngawi.
Kendaraan sepeda motor, mobil pribadi, mobil angkutan, dan bus di sepanjang jalur Bojonegoro-Cepu terlihat lebih ramai dari biasanya. Kendaraan mobil dari luar kota terlihat banyak melintas di jalur yang dikenal sebagai jalur minyak ini.
Menurut Aris, 38, warga Desa/Kecamatan Purwosari, kendaraan mulai ramai lalu lalang di jalur Bojonegoro-Cepu. Meningkatnya jumlah kendaraan ini sering menimbulkan kemacetan seperti di kawasan pertigaan Tobo, Desa/Kecamatan Purwosari, di perempatan Baru, Desa Banjarjo, Kecamatan Padangan, pertigaan dekat Pasar Kalitidu, dan pertigaan dekat Pasar Pungpungan, Kecamatan Kalitidu.
“Mendekati Lebaran, jalan raya Bojonegoro pasti akan lebih ramai dan rawan terjadi kemacetan,” ujarnya, Jumat (01/07).
Jalur Bojonegoro sejak dua tahun terakhir dijadikan sebagai jalur alternatif. Jalur yang dikenal dengan sebutan jalur tengah ini dijadikan jalur alternatif oleh para pemudik dari Jakarta dan sekitarnya yang ingin pulang kampung di Jawa Timur. Pada tahun 2015 lalu, kendaraan yang melintas di jalur Ngawi-Bojonegoro-Babat cukup padat. Bahkan, kendaraan terpaksa bergerak merayap.
Jalur tengah di Bojonegoro ini dijadikan jalur alternatif lantaran di jalur pantai utara Tuban maupun di jalur selatan yakni Ngawi-Madiun sering terjadi kemacetan parah saat arus mudik dan arus balik Lebaran.
Sementara itu, untuk mengamankan arus mudik dan arus balik Lebaran ini pihak Polres Bojonegoro mendirikan sejumlah pos pengamanan dan pos pelayanan Lebaran. Pos didirikan mulai di Kecamatan Padangan hingga di Kecamatan Baureno. (her/kik)