Menengok Dusun Karangndayu, Desa Kauman, Kecamatan Baureno
Puluhan Tahun Geluti Usaha Pengasapan Ikan
Selasa, 01 September 2015 09:00 WIBOleh Ahmad Bukhori
Oleh Ahmad Bukhori
Baureno – Cobalah sekali waktu bertandang ke Dusun Karangndayu, Desa Kauman, Kecamatan Baureno. Kampung ini dikenal sebagai kampung perajin ikan asap. Bila masuk ke kampung ini maka bau semerbak ikan yang diasapi akan langsung menohok hidung. Berbagai jenis ikan yang diasapi juga banyak dijejer di widik (tempat dari anyaman bambu) di dapur dan sekitar rumah warga di kampung ini.
Sekitar 30 sampai 35 keluarga di kampung ini menekuni usaha pengasapan ikan. Ibu-ibu, bapak-bapak, serta anak-anak mereka setiap hari bergaul dengan ikan yang diasapkan itu. Mereka sudah menekuni usaha pengasapan ikan ini sejak 25 tahun silam.
Menurut Jumilat, 51, salah satu warga yang menekuni usaha pengasapan ikan, pekerjaan mengasap ini seolah sudah mendarah daging bagi dia dan warga lainnya di kampung ini. Mengasap ikan itu membutuhkan ketelatenan dan kesabaran.
“Saya sudah menekuni usaha pengasapan ikan ini sejak belum punya keturunan hingga sekarang sudah punya cucu. Iya kira-kira sudah 25 tahun kami menekuni usaha pengasapan ikan ini,” ujar Jumilat sambil membolak-balik ikan yang diasapkan.
Setiap hari, kata Jumilat, aktivitasnya adalah mengasapi ikan di atas dandangan. Dirinya masih menggunakan cara yang tradisional. Dandangan panjang diisi batok ( kulit kelapa kering) dan dibakar, setelah batok itu menjadi areng, Jumilat menata ikan - ikannya barbaris di atas dandangan. " Pengasapan itu berlangsug selama 4 - 5 jam,” ujar Jumilat.
Setelah ikan - ikan itu berwarna kecokelatan maka Jumilat segera mengangkatnya. "Biasanya pada pukul 16.00 saya mengangkat ikan - ikan tersebut, dan saya tata bejajar di atas anyaman bambu dan siap dijual", kata Jumilat kepada BBC sebutan beritaBojonegoro.com, Selasa (01/09)
Hal yang sama juga dilakukan oleh Dariyati, 50. Menurutnya, Setiap pagi ada tengkulak dari daerah Baureno yang datang ke Dusun Karangndayu ini. Mereka menjual ikan yang sudah diasapi ini ke pasar - pasar.
"Ikan asap ini dijual sampai ke Pasar Sroyo, Pasar Kanor, juga ada yang menjualnya ke Pasar Sumberrejo,” ujarnya.
Dariyati menuturkan, meskipun tidak begitu besar untungnya tapi berkat ketelatenan dan kesabaran hasilnya dapat mencukupi kebutuhan sehari hari. Usaha pengasapan ikan ini akan terus diwariskan pada generasi selanjutnya di kampung ini. (ori/kik)