Petani Salak Wedi Tak Bisa Menikmati Untung Libur Lebaran
Kamis, 14 Juli 2016 07:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Kapas – Petani salak di Desa Wedi, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, tidak bisa menikmati berkah liburan Lebaran. Pasalnya, selama liburan Lebaran ini kebun salak belum bisa panen.
Menurut Hanifah, 45, pemilik kebun salak di RT 01 RW 01, Desa Wedi, saat Lebaran tanaman salak belum panen. Sebagian besar tanaman salak masih masa penyerbukan dan lainnya sudah berbuah namun masih muda dan belum bisa dipetik.
“Selama Lebaran, tanaman salak tidak ada yang berbuah,” ujarnya pada BBC, Kamis (14/07).
Menurutnya, tanaman salak di perkebunan salak Wedi diperkirakan bakal panen pada November-Desember mendatang. Tanaman salak di Desa Wedi panen setelah 4-5 bulan.
Hampir sebagian warga di Desa Wedi mempunyai kebun salak di pekarangan rumahnya. Salak wedi rasanya khas yakni manis dan sedikit kecut. Buah salak wedi itu juga mengandung banyak air dan berbeda dengan salak pondoh. Buah salak yang manis biasanya disebut salak masir.
Para pemilik kebun sudah terbiasa menyerbuk buah salak itu di kebun. Setelah buah salak itu kelihatan agak besar lalu ditutup agar buah salak warnanya kuning dan rasanya manis.
Perkebunan salak Wedi sudah ada sejak turun temurun. Namun sayang, banyak lahan kebun salak yang rusak dan hasilnya kurang maksimal lantaran kurang perawatan. Selain itu, saluran pengairan di perkebunan salak itu juga kurang diperhatikan. Akibatnya, tanaman salak banyak yang tidak bisa berbuah maksimal. (her/kik)