Sepanjang Ops Ramadniya, 48 Kali Terjadi Laka Lantas
Sabtu, 16 Juli 2016 14:00 WIBOleh Piping
Oleh Piping
Kota - Operasi Ramadniya baru saja berakhir pada H+7 lebaran Kamis (14/07) lalu. Angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama operasi mengalami peningkatan dibandingkan pada operasi ketupat tahun 2015 lalu. Dalam catatan Unit Laka Lantas Satlantas Polres Bojonegoro, kenaikannya setinggi 65,25% dibandingkan tahun 2015.
Kepala Satlantas Polres Bojonegoro AKP Prianggo Parlindungan Malau SIK mengatakan kepada beritabojonegoro.com (BBC), banyak faktor yang mempengaruhi peningkatan jumlah kecelakaan pada selama operasi Ramadniya 2016 ini.
Setiap tahun, kata AKP Prianggo, jumlah kendaraan selalu meningkat. Hal itu berakibat pada volume kendaraan di jalan raya yang juga meningkat. Sebab lainnya, kesadaran serta ketertiban pengguna jalan masih dirasa kurang.
''Faktor penyebab kecelakaan ada 4 yaitu faktor manusia, faktor kendaraan, faktor jalan dan faktor lingkungan atau cuaca,'' kata AKP Prianggo, Sabtu (16/07).
Namun menurutnya, di Bojonegoro ini faktor penyebab laka lantas yang paling sering adalah dari sisi manusianya atau pengemudi. Selama operasi, cuaca terbilang normal, tidak terjadi cuaca buruk seperti hujan deras serta angin kencang. Jalur mudik Bojonegoro sampai Surabaya juga kondisinya sudah bagus.
“Faktor kelalaian si pengemudi yang paling sering terjadi untuk wilayah Bojonegoro,'' imbuh AKP Prianggo.
Berikut data jumlah kecelakaan lalu lintas selama Operasi Ramadniya 2016 berdasar catatan Unit Lakalantas Satlantas Polres Bojonegoro.
Jumlah Kejadian : 48 Kejadian
Meninggal dunia : 2 orang
Luka Berat : 2 orang
Luka Ringan : 99 orang
Kerugian Material : Rp34,500,000
Perbandingan jumlah laka lantas selama Ops Ramadniya 2016 dengan Ops Ketupat 2015
- Jumlah laka lantas 2015 : 29 Kejadian
Jumlah laka lantas 2016 : 48 Kejadian
Trend naik 65,52%
- Jumlah korban meninggal dunia 2015 : 1 orang
Jumlah korban meinggal dunia 2016 : 2 orang
Trend naik 100%
- Jumlah korban luka berat 2015 : 4 orang
Jumlah korban luka berat 2016 : 2 orang
Trend turun 50%
- Jumlah korban luka ringan 2015 : 70 orang
Jumlah korban luka ringan 2016 : 99 orang
Trend naik 41,43%
- Jumlah kerugian material 2015 : Rp23.400.000
Jumlah kerugian material 2016 : Rp34.500.000
Trend naik 47,44%
(Pin/moha)
foto ilustrasi (twitter.com)