Korban Bunuh Diri di Desa Sudu Gayam
Jenazah Bagus Mustofa Sudah Diambil Pihak Keluarga dari Ngawi
Minggu, 17 Juli 2016 19:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Gayam - Jenazah Bagus Mustofa (20), korban bunuh diri yang jasadnya ditemukan terapung di Kali Desa Sudu Kecamatan Gayam pada Minggu (17/07) pagi, akhirnya diserahkan kepada pihak keluarga. Serah terima dilakukan di kamar jenazah RSUD Dr Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro pada sore tadi pukul 17.15 WIB. Paman korban, Suwono (46), warga Desa Banyuurip RT 01 RW 01 Kecamatan/Kabupaten Ngawi yang datang mewakili keluarga mengambil jenazah korban.
Baca berita: Korban Diduga Bunuh Diri di Sudu Gayam, Diketahui Sebagai Warga Ngawi
Sebelumnya berdasarkan hasil pemeriksaan luar tim identifikasi Polres dan tim medis RSUD Bojonegoro menyatakan bahwa korban, Bagus Mustofa, meninggal karena bunuh diri. "Korban dinyatakan bunuh diri, sebab tidak ditemukan luka lain yang menandakan terjadinya suatu perlawanan atau bekas tanda kekerasan," ungkap Kapolsek Gayam AKP Wiwin Rusli.
Setelah dihubungi oleh pihak kepolisian, pihak keluarga datang ke rumah sakit untuk mengurus jenazah korban. Paman korban, Suwono (46) warga Ds. Banyuurip Rt 01 Rw 01 kec./Kabupaten Ngawi, yang datang ke rumah sakit mewakili keluarga mengambil jenazah untuk dimakamkan.
Menurut keterangan Suwono, paman korban, seperti yang disampaikan kepada AKP Wiwin Rusli, sehari sebelumnya pada Sabtu (16/07) sekira jam 16.00 WIB korban keluar rumah dengan mengendarai sepeda motor Supra X nomor polisi tdak diketahui. Katanya akan ke Ponpes Safatul Ulum Desa Mangunharjo Kecamatan/Kabupaten Ngawi.
Kemudian, pada hari yang sama, sekitar pukul 20.00 WIB, korban mengikuti rombongan Kiai Mudzakir yang tengah mengisi ceramah di acara halal bihalal di Desa Banyuurip Kecamatan Ngawi. Ketika Kiai Mudzakir masih berceramah, korban mendadak meninggalkan tempat tanpa izin. Dan, setelah dicari tidak diketahui keberadaannya. Pihak keluarga baru mengetahui keberadaan terakhir di wilayah Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro, setelah dihubungi pihak Polsek Gayam terkait kematian itu.
"Keterangan dari paman korban bahwa korban memiliki sakit epilepsi dan mengalami gangguan kejiwaan yang kadang kala kambuh. Bahkan korban sering melakukan perbuatan aneh diluar nalar, jalan kaki saat hilang bekerja di Jakarta. Pada saat ziarah wali, korban pernah meninggalkan rombongan dan tidak ada kabar hingga beberapa hari pulang sendiri ke rumah. Korban pernah menjalani pengobatan alternatif terkait dengan penyakitnya tersebut," imbuh Kapolsek.
AKP Wiwin Rusli menambahkan bahwa pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi dalam. Terkait dengan kejadian tersebut pihak keluarga menerima dengan lapang dada. "Atas meninggalnya Bagus Mustofa sudah dinilai sebagai suratan takdir dari Allah SWT," pungkasnya. (ver/tap)