Kemarau Basah Membuat Petani Tembakau Rugi
Sabtu, 23 Juli 2016 15:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Kota - Kemarau basah mungkin menguntungkan bagi petani padi. Namun tidak bagi para petani tembakau. Banyak mereka yang rugi. Selama kemarau basah ini, petani tembakau yang sudah tanam, banyak tembakaunya yang mati dan tidak tumbuh akibat seringnya hujan.
Seperti ungkap seorang petani tembakau asal Desa Mori Kecamatan Turuck Kabupaten Bojonegoro, Moh Hadi (31). Hadi mengatakan, selama dia menanam tembakau, baru tahun ini mengalami sulit tanam. Seringnya hujan membuat bibit tanaman tembakau miliknya banyak yang layu sehingga mati.
"Biasanya awal puasa sudah mulai tanam namun tahun ini telat akibat masih seringnya hujan. Kemarin usai lebaran sempat panas beberapa hari sehingga kami berani tanam tambakau tapi usai tanam hujan datang lagi sehingga tanaman pada layu dan mati,” begitu kata dia kepada beritabojonegoro.com (BBC), Jumat (23/07).
Sementara itu, Kabid Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bojonegoro Khoirul Ikhsan mengatakan, memang tahun ini banyak petani tembakau yang rugi akibat seringnya hujan.
Kondisi ini sebenarnya sudah diketahui oleh Dishutbun. Instruksi kepada para petani tembakau agar tidak menanam dalam bulan-bulan ini sudah pernah disampaikan.
“Kami sudah instruksikan lebih awal bahwa tahun ini bisa memulai tanaman tembakau pada bulan Agustus – September. Sebab bulan itu sudah mulai kemarau kering. Sehingga petani tembakau bisa mulai tanam bulan itu,” kata Khoirul.
Khoirul menambahkan, para petani yang menanam tembakau kebanyakan di daerah Ngraho, Kedung adem dan Kanor. Tanaman tembakau mereka banyak yang belum tumbuh. (mol/moha)
Ilustrasi foto (www.cigarskruie.biz)