Sengketa Tanah di Kecamatan Kerek Tuban
Warga Desa Gaji Minta Polres Tuban Kawal Sengketa Tanah dengan PT SI
Kamis, 28 Juli 2016 17:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Tuban - Warga Desa Gaji Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban yang tergabung dalam Forum Masyarakat Gaji (FMG) melakukan aksi unjuk rasa di depan pintu masuk PT Semen Indonesia Group (Semen Gresik Tuban), pada Kamis (28/07) sekitar pukul 09.00 sampai 13.00 WIB. Mereka menuding PT Semen Indonesia (SI) telah menyerobot tanah warga seluas 30 hektare lebih. Warga juga meminta Polres Tuban untuk terus mengawal kasus tersebut.
Dalam aksi unjuk rasa kali ini, warga dipimpin Abu Nasir. Mereka berangkat dari titik kumpul di Desa Gaji menuju PT SI mengendarai sepeda motor dan mobil yang dilengkapi sound sistem sambil berorasi. Tak ketinggalan, mereka juga membentangkan spanduk bertuliskan tuntutan-tuntutan.
"Kami warga Gaji sudah 12 tahun kasus tanah kami diabaikan, dan tidak dipedulikan, kami menuntut kepada Bupati Fathul Huda, untuk segera mengembalikan tanah milik kami. Tanah kami dirampas dan kehidupan anak cucu kami terancam dengan adanya PT SI. Kami dizalimi, dibohongi, kami ditipu, kami butuh bukti bukan janji-janji palsu," teriak Abu Nasir.
Warga juga mendesak, apabila Bupati dan DPRD tak juga memenuhi pengembalian tanah miliknya, maka mereka mengancam akan memboikot Pilkada mendatang. Pada pukul 09.30 WIB, warga ditemui perwakilan PT SI Warsito Edi, selaku Kabag Bina Lingkungan. Warsito menyarankan agar warga menunggu proses hukum.
Selanjutnya warga Desa Gaji menuju gedung DPRD Tuban. Mereka ditemui Ketua Komisi A M Fuad. "Tuntutan saudara-saudara akan saya sampaikan kepada Ketua DPRD, karena saat ini beliau tidak ada di tempat," ungkapnya di hadapan massa.
Tak lupa, sebelum meninggalkan gedung Dewan, massa sempat memberikan hadiah keranjang rumput kepada anggota DPRD. Hadiah itu sebagai ungkapan bahwa anggota Dewan tidak pantas menjadi wakil rakyat. Seharusnya mereka mencari rumput saja.
Setelah menyampaikan aspirasinya, massa menuju ke Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) dengan berjalan kaki. Kapolres Tuban AKBP Fadli Samad SH SIK MH yang terus mengawal pengunjuk rasa, saat itu berusaha menjembatani warga dengan pihak BPN.
Selanjutnya Kapolres menyampaikan kepada petugas BPN Joko Priyanto apakah siap menerima perwakilan dari FMG. Karena Kepala BPN saat itu tidak ada di tempat, warga akhirnya meminta kepada Kapolres untuk mengawal kasus tersebut sampai tuntas.
"Kami minta warga untuk tetap bersabar demi keamanan dan ketertiban bersama. Polres akan terus mengawal kasus sengketa ini sampai tuntas demi kebaikan bersama. Kami imbau agar tidak melakukan aksi anarkis atau melakukan aksi melawan hukum," pesan Kapolres.
Selanjutnya massa membubarkan diri dan kembali ke Desa Gaji, Kecamatan Kerek, dengan dikawal petugas Polsek Kerek. (pin/tap)