Petani Leran Kecamatan Kalitidu Panen Semangka
Senin, 01 Agustus 2016 15:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Kalitidu - Saat mentari sedang terik, paling enak memang menikmati yang segar-segar. Buah-buahan seperti semangka adalah salah satu pilihan favorit bagi yang menghindari efek negatif minuman es.
Di Desa Leran, Kecamatan Kalitidu, para petani kini sedang panen semangka. Seperti dituturkan salah satu petani, Wiji, ada sekitar 10 hektare lahan sawah di daerahnya yang ditanami semangka. Sementara sisanya masih menanam padi seperti biasa.
"Kita biasanya jual dengan sistem tebas. Tiap satu hektare biasanya dihargai senilai 60 juta rupiah. Sedangkan jika hanya ditebas setengah hektare, dihargai 37 juta rupiah," ujarnya ketika ditemui beritabojonegoro.com, Senin (01/08) siang.
Lebih jauh dia mengakui bahwa kualitas semangka pada panenan kali ini menurun. Menurutnya, hal ini lantaran kadar air yang dinilainya tinggi. Sementara untuk menghasilkan semangka yang bagus, lanjut dia, tidak membutuhkan kadar air yang tinggi.
Semangka-semangka dari daerah yang menjadi jalur lapangan migas Kedung Keris (KDK), Blok Cepu, itu diambil langsung oleh para tengkulak. Mereka menunggu di sisi jalan dengan membawa kendaraan masing-masing.
Safari, seorang tengkulak dari Desa Pungpungan, Kecamatan Kalitidu, mengatakan bahwa dalam sehari bisa mengangkut semangka satu mobil pikap penuh. Dalam satu petak dia membeli dengan sistem tebas sebesar Rp 5 juta sampai Rp 7 juta. Tiap 1 kilogram-nya dijual dengan harga Rp 2.500 hingga Rp 3.000.
"Semangka-semangka yang kita bawa ini langsung kita jual di kios sendiri, yang ada di sekitar Pasar Pungpungan," ujar dia sembari menata semangka pada bak belakang kendaraannya. (rul/tap)