500 Warga Kauman Keluhkan Satu Arah Jl Hasyim Ashari
Jumat, 04 September 2015 21:00 WIBOleh Mulyanto
Oleh Mulyanto
Bojonegoro - Masyarakat Desa Kauman, Kecamatan Bojonegoro, merasa resah oleh pemberlakuan satu arah Jl Hasyim Ashari.
Keresahan ini dibuktikan dengan aksi demonstrasi oleh masyarakat desa setempat. Demostrasi warga tidak dengan pengerahan massa, melainkan pemasangan spanduk berisi pernyataan penolakan. Sekitar 500 masyarakat Kauman membubuhkan tanda tangan pada spanduk yang dipasang di beberapa titik di tepian Jl Hasyim Ashari.
Pada spanduk tertulis ungkapan penolakan warga Kauman. Di antaranya keluhan bahwa aktivitas roda perdagangan di sekitar jalan menjadi turun drastis, tidak ada kemacetan sebelum jalan dibuat satu arah, akses menuju pasar menjadi sulit dan warga Kauman merasa resah.
Kepala Desa Kauman, Arif Fauzi, kepada BBC, BeritaBojonegoro.com, mengatakan bahwa penolakan ini karena jalan Hasyim Ashari ini ditutup untuk pengendara arah dari selatan ke utara. "Pengendara yang mau ke Pasar harus lewat Gang Calak. Gang ini kecil dan banyak anak kecil, sehingga membahayakan mereka," kata Arif Fauzi.
Salah satu warga di Gang Calak, Yuli, juga mengungkapkan keluhannya. "Semenjak gang calak ini menjadi jalan alternatif menuju pasar, banyak kendaraan yang ngebut. Gang menjadi ramai dan beberapa kali anak kecil terserempet," terangnya kepada BeritaBojonegoro.com.
Sehingga, lanjut Yuli, masyarakat kauman Gang Calak menjadi was-was karena banyaknya kendaraan yang menuju pasar melewati gang ini.(mol/moha)