Dualisme Pengurus Kadin Bojonegoro
Pasca Kisruh di Muskab, Sekarang Muncul Kepengurusan Kadin Baru
Selasa, 13 September 2016 19:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Bojonegoro Kota - Penetapan Budiono sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Bojonegoro periode 2016-2021 terus menuai perlawanan. Saat ini muncul kepengurusan Kadin baru di bawah pimpinan Anwar Sholeh sebagai ketua.
Kepengurusan Kadin baru itu malah sudah mendapatkan Surat Keputusan (SK) resmi dari Dewan Pengurus Kadin Jawa Timur. Seperti yang tertuang dalam SK Pengurus Kadin Jawa Timur Nomor: 089/KEP/KADIN-JATIM/XI/2016 tentang Caretaker Dewan Pengurus Kadin Kabupaten Bojonegoro.
Surat Keputusan tersebut ditandatangani Ketua Umum Dewan Pengurus Kadin Jawa Timur Dr H Basa Alim Tualeka MSi tanggal 6 September 2016. Dengan tembusan kepada Bupati Bojonegoro, Ketua DPRD Bojonegoro, dan Ketua Umum Kadin Indonesia di Jakarta.
Dalam SK disebutkan susunan kepengurusan Kadin Bojonegoro sebagai berikut, Ketua Anwar Sholeh, Wakil Ketua Moh Subekti, dan Sekretaris Alkham M Ubey. Sementara, anggotanya terdiri, Ydha Alihamsyah, Gatot E Riyanto, Fathur Mu'in, H Abdul Mannan, H Samsul Huda, Affan Effendi, dan Edy Sukamto.
Dari 18 asosiasi anggota Kadin Bojonegoro, hanya ada 2 asosiasi yang saat ini mendukung kepengurusan Kadin pimpinan Budiono, yakni Kapindo dan Gapeknas. Sedangkan sisanya, seperti Gapensi, Akaindo, Askindo, Gaspekindo, Gapindo, Akli, Aspekindo dan lainnya, memilih mendukung kepengurusan Kadin dibawah pimpinan Anwar Sholeh.
Bersamaan dengan turunnya SK tersebut, Kadin Provinsi Jawa Timur juga mengirim undangan resmi mengikuti Musyawarah Provinsi (Muprov) Kadin Jatim 2016. Dalam surat bernomor 074/MUPROV/KADIN-JATIM/IX/2016 Tertanggal 06 September 2016. Rencananya Muprov digelar hari Minggu-Senin, 18 - 19 September 2016, di gedung The Singhasari Resort, Jalan Ir Soekarno No. 120 Batu, Jawa Timur.
Setelah terbentuknya kepengurusan ini, para pengurus Kadin Bojonegoro dibawah pimpinan Anwar Sholeh melakukan silaturahmi dengan Bupati Bojonegoro Drs H Suyoto MSi pada Senin (12/09/2016) malam. Kedatangan para pengurus ini juga disambut baik bupati beserta para staf.
Bupati Bojonegoro Suyoto ketika dikonfirmasi beritabojonegoro.com terkait munculnya kepengurusan Kadin yang baru itu, mengatakan, tidak masalah meski ada banyak Kadin baik di daerah hingga pusat.
"Di Pusat ada dua, di daerah ada dua atau tiga, juga tak masalah, menurut saya. Nanti ada Kadin a, b , c dan d. Namanya Kamar Dagang dan Industri, maka di Bojonegoro harus diperbesar porsi industri dan dagangnya," ujar Kang Yoto sapaan akrab Bupati Bojonegoro.
Menurutnya, ekonomi Bojonegoro tidak boleh berangkat dengan semangat merebut warisan. Sebaliknya industri dan dagang itu adalah sarana memproduksi warisan. Dan berbeda dengan model rebutan jasa proyek.
"Maka Kadin harus menjadi wadah produktif membangun pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan," imbuhnya.
Ketika ditanya apakah hadirnya dualisme kepengurusan Kadin itu menimbulkan gejolak persaingan tidak sehat di dunia industri dan perdagangan di Bojonegoro, Bupati menyampaikan bahwa dualisme itu tak perlu dikawatirkan.
"Wong ini bukan partai politik, kan juga banyak ormas, tapi malah dinamis dan baik. Mari berlomba-lomba bikin karya yang baik," pungkas Kang Yoto.
Secara terpisah, Ketua Kadin Bojonegoro Anwar Sholeh saat dihubungi beritabojonegoro.com melalui sambungan seluler belum bisa memberikan konfirmasi lebih lanjut, dan menunggu waktu yang tepat. "Besok saja akan kita sampaikan," ujarnya.
Sementara itu, Budiono selaku Ketua Kadin Bojonegoro hasil Muskab, ketika dihubungi melalui sambungan telepon terdengar suara nada sambung, tapi tidak ada jawaban. (pin/tap)
*) Foto audiensi ketua Kadin baru dengan bupati