Selep Padi Selamat, Satu Rumah Ludes
Rabu, 09 September 2015 12:00 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
Kanor - Ancaman kebakaran masih harus diwaspadai masyarakat. Kebakaran terus menerus terjadi di beberapa wilayah di Bojonegoro. Terhitung belum dua puluh empat jam, dua musibah kebakaran terjadi di dua wilayah. Satu di Kecamatan Kanor, dan satunya di Sugihwaras.
Kemarin, Selasa (8/9), kebakaran akibat pembakaran sampah telah terjadi di sebuah selep atau tempat pengilingan padi di Desa Jatitengah RT12 RW 03 Kecamatan Sugihwaras. Tempat penggilingan padi milik Maksum (47) tersebut nyaris membara kalau tidak segera mendapat penanganan warga. Kejadian itu bermula saat pembakaran sampah di area selep sekitar pukul 15.00 WIB. Api tiba-tiba membesar dan menjalar ke sekat pada gudang selep. Untung saja, masyarakat sekitar yang mengetahui kobaran api langsung berusaha memadamkannya, sehingga tidak terjadi sesuatu yang serius.
"Tidak ada kerugian berarti dalam kebakaran tersebut. Namun masyarakat tetap harus waspada terhadap kebakaran di musim kemarau," ujar AKP Pujiono, SH, Kapolsek Sugihwaras setelah dikonfirmasi BBC, sebutan BeritaBojonegoro.com.
Sementara pagi tadi, Rabu (9/9), sekitar pukul 08.30 WIB, kebakaran terjadi di Kecamatan Kanor. Jago merah dengan garang melahap rumah Sartam (50), warga Dusun Candi RT 03 RW 02 Desa Nglarangan, Kecamatan Kanor. Kebakaran tersebut terjadi akibat korsleting listrik saat rumah dalam keadaan kosong.
Kejadian bermula ketika pemilik rumah, Sartam, meninggalkan rumah untuk bekerja memanen padi di sawah. Sementara istrinya, Insiyah, mengantarkan anaknya ke sekolah. Tiba-tiba saja percikan api entah dari mana membakar rumah Sartam. Tetangga Sartam yang melintas berteriak meminta tolong mengetahui rumah Sartam terbakar. Tanpa menunggu pemilik rumah datang, tetangga bergotong royong memadamkan api tersebut. Sekitar pukul 10.00 WIB, api baru berhasil dipadamkan dengan bantuan 3 unit mobil pemadam kebakaran dari BPBD Pos Baureno dan Kota.
Kapolsek Kanor, AKP Mashadi mengungkapkan bahwa kebakaran terjadi murni karena korsleting listrik. "Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut, namun kerugian mencapai 50 juta rupiah," terang AKP Mashadi.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam membakar sampah dan memasang listrik agar tidak menimbulkan korsleting.
"Kemarau rawan kebakaran, masyarakat harus selalu berhati-hati," pungkasnya (lyn/moha)