Tiga Pilar Mediasi Pasangan Kumpul Kebo dengan Warga Ngrowo
Rabu, 05 Oktober 2016 20:00 WIBOleh Linda Estiyanti
Kepala Keluran Ngrowo, Dwi Endang Murtiati didampingi Bhabinkamtibmas dan Babinsa, kemudian memanggil pasangan kumpul kebo itu bersama warga ke Kantor Kelurahan Ngrowo. "Tadi kita mendapat laporan SMS dari Ketua RT, kemudian kita panggil pasangan itu ke Kantor Kelurahan untuk kita mintai keterangan dan kita mediasi," tutur Lurah Ngrowo Dwi Endang.
Lurah Ngrowo, Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa selaku mediator di Kantor kelurahan meminta kepada yang bersangkutan untuk menjelaskan duduk persoalan yang sebenarnya, dari keterangan DA (31) tahun dan JMTR (52) yang keduanya sebenarnya masih bersuami dan beristri, mereka mengakui bahwa telah melakukan kumpul kebo.
Dari pengakuan DA (31) mengatakan bahwa, apa yang ia lakukan bersama JMTR (52) telah mendapatkan restu dari suaminya dan bahkan DA dan JMTR sudah melaksanakan nikah siri.
"Ini saya lakukan karena suami saya sudah tidak mampu lagi memberikan nafkah secara lahir dan batin, saya sudah nikah siri dengan JMTR dan sebelumnya saya telah mengurus surat perceraian dengan suami," terang DA saat dimintai keterangan.
Dalam mediasi tersebut Ibu Kepala Kelurahan Ngrowo Dwi Endang Murtiati bersama Bhabinkamtibmas dan Babinsa menyarankan kepada keduanya agar tidak melakukan lagi perbuatan semacam itu, karena itu perbuatan yang berdosa dan melanggar hukum. Dalam mediasi di Kantor Kelurahan Ngrowo mereka diminta membuat surat pernyataan bahwa JMTR tidak boleh berkunjung lagi kerumah DA sebelum proses perceraian antara DA dengan suami selesai, dan jika pernyataan itu dilanggar maka mereka berdua akan kenai sanksi.
Selesai mediasi, Bhabinkamtibmas Bripda Arif menyaran kepada semua warga Kelurahan Ngrowo yang hadir pada mediasi tersebut mengharap agar kejadian seperti itu jangan sampai terulang kembali, dan apabila dalam rumah tangga masih bisa di pertahankan lebih baik tidak usah bercerai.
"Saya harap kejadian ini tidak terulang kembali, jika kejadian seperti itu terulang kembali yg kita takutkan akan menimbulkan suatu peristiwa yang besar," tutur Bripda Arif.(lyn/moha)