Satpol PP Tertibkan Puluhan PKL Sekitar Alun-Alun Bojonegoro
Jumat, 07 Oktober 2016 18:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Bojonegoro Kota - Pedagang Kaki Lima (PKL) yang beroperasi di seputaran Alun-Alun Kota Bojonegoro, Jumat (07/10/2016) siang sekitar pukul 14.00 WIB, harus kembali merapikan barang dagangannya. Pasalnya, puluhan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)melakukan penertiban kepada pedagang yang masih nekat buka lapak sebelum jam yang diizinkan.
Dengan mengendarai truk besar dan mobil operasional, petugas Satpol PP terlihat mendatangi pedagang yang tidak tertib jam jualan. Puluhan pedagang pun harus rela membawa kembali barang dagangannya. Beberapa gerobak PKL ada yang langsung dipinggirkan petugas Satpol PP.
Salah satu pedagang bakso asal Kelurahan Kepatihan yang menolak disebut namanya, mengaku, sadar dan tahu bahwa dirinya sudah melanggar peraturan. Tapi, dia beralasan untuk mempersiapkan dagangannya memang butuh waktu lama.
"Ya ini kan lama, nanti masang terpal dan barang-barang sampai jam empat. Kita juga tahu yang boleh pagi, sore, dan malam," ujarnya sambil menepikan gerobak baksonya menuruti perintah petugas Satpol PP.
Dalam razia siang tadi, terlihat masih banyak pedagang yang melanggar aturan jam berjualan. Satpol PP pun sudah kerap mengimbau kepada para PKL untuk berdagang pada jam-jam tertentu.
"Kita rutin setiap hari melakukan penertiban pagi dan siang, mereka kan sudah diberi solusi boleh berdagang setelah lewat pukul 16.00 WIB," ujar Kepala Satpol PP Kabupaten Bojonegoro Gunawan.
Sebelumnya Satpol PP sudah memberikan toleransi untuk paguyuban PKL Alun-Alun Kota Bojonegoro. Mereka diizinkan berdagang pagi hari, mulai pukul 04.00 hingga 08.00 WIB. Selanjutnya sore hari, mulai pukul 16.00 hingga 24.00 WIB.
Gunawan menuturkan, pihaknya tetap mengedepankan upaya humanis, pendekatan secara dialog dengan para pedagang. Selama ini sudah sering dilakukan, namun jika masih ada yang melanggar petugas Satpol PP akan bertindak tegas.
"Mereka semua sudah tahu dan sadar sebenarnya, minggu lalu sudah lumayan tertib, tapi seminggu ini kembali lagi," lanjut Gunawan.
Menurutnya, langkah tersebut merupakan satu solusi terbaik, karena trotoar dan jalan juga menjadi hak pengguna jalan. Oleh karena itu semua pihak harus saling menghormati.
"Jadi ini sudah solusi yang terbaik, kita sudah memberikan kesempatan berdagang, pengguna jalan juga mendapatkan hak," pungkasnya. (pin/tap)