Festival Open Government Partnership di Bojonegoro
Inilah 10 Desa Pelopor Pemerintahan Terbuka di Bojonegoro
Sabtu, 15 Oktober 2016 15:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Bojonegoro Kota - Sebanyak 10 desa masuk nominasi pelopor pemerintahan terbuka di wilayah Bojonegoro. Kesepuluh desa ini telah dinilai layak sesuai kriteria yang ditetapkan panitia Festival Open Government Partnership (OGP).
Sebelumnya diberitakan, panitia Festival Open Government Partnership (OGP) akan mencari 5 desa yang dianggap sebagai pelopor pemerintahan terbuka. Ada empat kriteria penilaian. Pertama, pengelolaan anggaran yang dipublikasikan di pelbagai media. Kedua, proses akuntabilitas lewat proses seperti musyawarah rencana pengembangan desa (musrenbang).
Ketiga, peran serta sekaligus keterlibatan masyarakat atas perencanaan yang dilakukan pemerintah desa. Keempat, munculnya cara-cara baru dan komunikasi aktif antara pemerintah desa dengan masyarakat dalam bidang teknologi informasi.
Baca berita: Dicari 5 Desa Pelopor Pemerintahan Terbuka
Festival OGP sendiri akan dilaksanakan pada 19-20 Oktober 2016 mendatang. Acara ini akan dihadiri 3 orang menteri dan anggota Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kabid Jaringan Komunikasi Dinas Kominfo Bojonegoro Joko Suharmanto, mengatakan, sebenarnya ada 30 desa yang masuk, kemudian dinilai kembali dan memunculkan 10 desa.
"Kesepuluh desa ini nantinya akan menerima penghargaan dari Bupati pada saat upacara Hari Jadi Bojonegoro hari Kamis, 20 Oktober 2016," ujarnya.
Kesepuluh desa itu, yaitu Desa Pejambon Kecamatan Sumberrejo, Desa Kapas Kecamatan Kapas, Desa Sukoharjo Kecamatan Kalitidu, Desa Ngasem Kecamatan Ngasem, Desa Kedungsumber Kecamatan Temayang, Desa Margomulyo Kecamatan Margomulyo, Desa Dengok Kecamatan Padangan, Desa Campurejo Kecamatan Bojonegoro, Desa Samberan Kecamatan Kanor, dan Desa Glagahan Kecamatan Sugihwaras.
"Namun dari sepuluh desa ini hanya tujuh desa yang mengikuti penilaian di Festival Open Government pada 19 dan 20 Oktober untuk diambil 5 terbaik," imbuhnya.
Ketujuh desa yang ikut dalam festival, yaitu Desa Pejambon, Kapas, Sukoharjo, Ngasem, Margomulyo, Kedungsumber, dan Sedahkidul. "Desa Sedahkidul dipilih lantaran memiliki inovasi bagus yaitu sistem informasi desa," pungkasnya. (ver/tap)