Jawab Tentang Flare, EMCL Cerita Kegiatan Operasi ExxonMobil di Irak
Selasa, 18 Oktober 2016 11:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Gayam - Operator lapangan migas Banyuurip, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) memberi penjelasan tentang gas ikutan (flare) di salah sekolah di Kecamatan Gayam, Selasa (18/10/2016). Untuk menjelaskannya diceritakan kegiatan operasi ExxonMobil di salah satu negara timur tengah, Irak.
"Sebelumnya saya ditugaskan di Irak. Dan di sana saya tinggal sekitar 100 meter dari flare. Selama di sana saya aman-aman saja karena kita menerapkan standard keamanan yang tinggi," papar Elvira Putri, perwakilan EMCL di depan para siswa.
Dia melanjutkan, selama di Irak merupakan satu-satunya perempuan di sana. Dan ketika hendak terjun ke lapangan, dia harus dikawal oleh AK 4. Dengan demikian, diharap keamanan serta keselamatannya terjaga.
Perempuan asal Sumatera itu menjelaskan bahwa flare merupakan sarana untuk menjaga keselamatan. Selain keselamatan buat para pekerja dan penduduk sekitar, juga buat keselamatan sarana dan fasilitas produksi yang ada.
"Perlu diketahui bahwa minyak yang diambil dari perut bumi itu tidak sendirian. Melainkan bersamaan dengan air dan juga gas. Nah, jika gas itu tidak dibakar bisa jadi meracuni," katanya menjelaskan.
Sebelumnya, salah satu siswa SMA Islam Nurul Ulum, Sutrisno, bertanya tentang pengolahan flare. Siswa kelas XII tersebut penasaran mengenai kegunaan flare selain hanya dibakar dan kemudian menjadi obor yang menjulang ke langit.
"Kenapa kok tidak dimanfaatkan untuk keperluan lain yang lebih bermanfaat? Tapi malah diinjeksikan lagi dalam perut bumi," tanya dia.
Hal tersebut terjadi pada rangkaian Belajar Energi Migas, kerjasama EMCL dan Yayasan Kampung Ilmu Bojonegoro (YKIB), Selasa (18/10/2016) siang. Selain energi migas, para siswa juga dikenalkan teknik-teknik menulis berita oleh jurnalis MNC TV, Dedy Mahdi. (rul/moha)