Siswa SMP Negeri Kalitidu Ikuti Kegiatan Belajar Energi Migas
Kamis, 03 November 2016 18:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Kalitidu - Sebanyak 80 siswa SMP Negeri 1 Kalitidu mengikuti kegiatan belajar energi migas yang diselenggarakan oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bekerja sama dengan Yayasan Kampung Ilmu Bojonegoro (YKIB) tadi pagi, Kamis (3/11/2016).
Feni K Indiharti, Community Relations Advisor EMCL, hadir sebagai penyaji belajar energi migas. Ia ditemani Daoni Simatupang, Kepala SMP Negeri 1 Kalitidu Drs Sucipto MM, dan Drs Parmani, guru Bahasa Indonesia.
Kepala SMP Negeri 1 Kalitidu Drs Sucipto MM, saat membuka kegiatan belajar energi migas, mengungkapkan, para siswa harus memanfaatkan kesempatan belajar energi migas ini untuk menambah ilmu dan pengetahuan dunia migas.
"Siswa bisa belajar langsung dengan orang-orang dari EMCL yang ahli di bidangnya. Ini sesuai dengan visi SMP Negeri Kalitidu yang ingin menjadi sekolah yang berprestasi. Salah satu cara bisa berprestasi adalah dengan belajar dari orang-orang yang ahli di bidangnya. Selain dari industri migas, juga bisa belajar ilmu jurnalistik dari jurnalis yang mengisi sesi lanjutan," ujarnya.
Usai pembukaan, Feni, sapaan Feni K Indiharti, dengan gaya santai namun serius menyampaikan materi tentang energi dalam kehidupan keseharian. Ia mengatakan, energi saat ini begitu penting bagi setiap aspek kehidupan modern. Jumlah populasi penduduk yang bertambah berbanding lurus dengan jumlah kebutuhan energi.
"Semakin bertambah populasi penduduk maka kebutuhan energinya juga semakin bertambah," ujarnya.
Ia menyebutkan, penggunaan rata-rata energi orang Indonesia per hari adalah 6,5 liter setara premium. Kebutuhan baterai sekitar 6,622. Bila dihitung jumlah penduduk Indonesia sekitar 252 juta maka dikali jumlah kebutuhan energi sekitar 6,5 liter per hari maka akan terlihat jumlah kebutuhan energi per hari di Indonesia sekitar 1.638.000.000 liter setara premium.
"Itu belum termasuk kebutuhan energi di dunia, baru di Indonesia saja," terangnya.
Menurutnya, hingga saat ini hidrokarbon masih dianggap sebagai energi yang paling efisien bila dibandingkan dengan energi yang lain. Hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri dari unsur carbon dan hidrogen. Saat ini hidrokarbon adalah salah satu sumber energi penting di bumi.
"Hidrokarbon dimanfaatkan untuk bahan bakar, aspal, semprotan anti nyamuk, kompor dan korek api, semir sepatu, cat tembok dan lainnya," terangnya.
EMCL, kata dia, yang saat ini menjadi operator lapangan migas Banyu Urip, Blok Cepu, di Kecamatan Gayam diberi tugas oleh pemerintah untuk menghasilkan minyak mentah. Komitmen EMCL, kata dia, dalam operasi berusaha maksimal menjalankan kegiatan dengan aman dan bertanggungjawab, menjaga standar etika tinggi, patuh terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, serta menghormati kebudayaan lokal dan nasional.
"Tidak boleh ada yang terluka saat menjalankan kegiatan operasi pengeboran minyak mentah ini," ujarnya.
Usai menyampaikan materi itu, Feni mengajak anak-anak menjawab pertanyaan yang disampaikan. Mereka yang bisa menjawab langsung diberi hadiah menarik. Selain itu, siswa juga diminta mengajukan pertanyaan. Nafidatul, siswi kelas 9 misalnya bertanya apakah sudah ada cadangan energi apabila energi hidrokarbon yang tidak dapat diperbarui itu habis. Feni pun menjawab pertanyaan mereka satu per satu.
Usai belajar energi migas, siswa mendapatkan materi belajar menulis berita yang disampaikan oleh Iksan Fauzi, jurnalis Harian Surya (Kelompok Kompas Gramedia). Iksan menyampaikan materi itu secara menarik. Ia semula mengajak anak-anak itu menulis cerita tentang teman-teman mereka yang duduk disampingnya. Apa saja yang dilakukan temannya itu saat mengikuti kegiatan belajar energi migas itu.
Tulisan-tulisan mereka cukup menarik. Iksan kemudian memaparkan bagaimana menulis yang benar dan menarik. Ia lalu melanjutkan dengan teknik menulis berita dan bagaimana mengolah data dan fakta menjadi sebuah informasi. (her/kik)