Petani di Bojonegoro Diperintahkan Segera Ikut Asuransi Pertanian
Kamis, 08 Desember 2016 13:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Bojonegoro Kota - Wakil Bupati Bojonegoro Drs H Setyo Hartono MM meminta kepada para petani segera mengikuti program asuransi pertanian. Hal ini untuk mengurangi kerugian yang kemungkinan ditanggung para petani. Khususnya, petani yang lahannya berada di daerah rawan banjir Sungai Bengawan Solo.
"Bojonegoro di saat musim hujan tidak bisa dilepaskan dari banjir akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo. Banjir tak hanya menggenangi pemukiman, namun juga areal pertanian milik petani. Untuk itu diharapkan seluruh petani bisa mengikuti kegiatan asuransi ini," ujar Wabup Setyo Hartono saat membuka acara Rapat Koordinasi FKUB Provinsi Jawa Timur di Ruang Angling Dharma Pemkab Bojonegoro, Kamis (8/12/2016) pagi.
Rapat kali ini dihadiri tim terpadu penanganan konflik FKUB, organisasi lintas keagamaan, tokoh pemuda dan wanita di seluruh Bojonegoro bersama segenap unsur kejaksaan, pengadilan, Kodim, Polres Bojonegoro serta camat se-Kabupaten Bojonegoro.
Apalagi, imbuh Wabup, pembayaran premi asuransi juga relatif murah dan mudah. Premi hanya senilai Rp 36.000 untuk setiap hektare tanaman, dan dibayar ketika mulai tanam. Dengan mengikuti asuransi ini tentu akan mengurangi beban yang harus ditanggung petani.
"Hanya saja, sayangnya hingga saat ini jumlah petani di Bojonegoro yang sudah mengikuti asuransi baru di angka 17 persen. Angka ini tentu masih relatif sangat rendah dibandingkan jumlah petani di Bojonegoro," ungkapnya.
Ke depan, diharapkan lebih banyak para petani yang berbondong-bondong mendaftarkan diri mengikuti asuransi pertanian. Demikian ini mengingat manfaat yang besar bagi para petani sendiri, dan mendukung target produksi pangan 1,7 juta ton. (her/tap)