Agrowisata Kebun Belimbing Ngringinrejo Semakin Ramai Dikunjungi Wisatawan
Rabu, 28 Desember 2016 09:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Bojonegoro – Sejak beberapa tahun terakhir agrowisata belimbing di kawasan Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, semakin sering dikunjungi oleh wisatawan. Mereka tertarik ingin melihat dan menikmati buah belimbing yang berada di perkebunan di dekat Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro tersebut. Apalagi pada saat musim liburan sekolah seperti saat ini.
Agrowisata belimbing kini memang menjadi salah satu objek wisata yang menarik di Bojonegoro. Pemerintah daerah mengembangkan sentra perkebunan belimbing itu dengan membangun sejumlah sarana di antaranya membuat jalan paving di dalam lokasi perkebunan, membangun gazebo yang dipakai untuk tempat beristirahat bagi wisatawan sekaligus menikmati segarnya buah belimbing. Selain itu, para petani belimbing juga disediakan tempat untuk berjualan belimbing di kawasan perkebunan itu.
Kini hampir setiap hari ada wisatawan baik lokal maupun luar daerah yang berkunjung ke lokasi agrowisata belimbing itu. Perkebunan belimbing seluas 20 hektare itu cukup rindang dan memberikan suasana kesejukan bagi wisata yang berkunjung. Wisatawan juga diperbolehkan untuk memetik sendiri buah belimbing di pohon lalu boleh dicicipi.
Menurut Jihar, 35, pemilik perkebunan belimbing, mengungkapkan, sejak beberapa tahun terakhir memang banyak wisatawan yang berkunjung ke lokasi agrowisata belimbing tersebut. Selain karena fasilitas yang ada di kawasan perkebunan belimbing itu kini semakin lengkap, juga adanya dukungan dari pemerintah daerah yang mempromosikan objek agrowisata belimbing tersebut.
“Saat ini rata rata dalam sehari ada lima hingga sepuluh wisatawan yang berkunjung ke objek agrowisata belimbing ini,” ujarnya.
Menurutnya, jumlah kunjungan wisatawan ke lokasi agrowisata belimbing semakin ramai saat hari libur seperti liburan Hari Raya Idul Fitri dan juga Natal. Jika biasanya dalam sehari, kata dia, rata-rata buah belimbing yang terjual sekitar 10 kilogram sampai 20 kilogram maka pada saat liburan penjualan buah belimbing bisa mencapai 40 kilogram hingga 60 kilogram. Harga buah belimbing yang dipetik langsung dari pohonnya itu sekitar Rp6.000 per kilogram hingga 10.000 per kilogram.
Jihar mengungkapkan, saat musim kemarau buah belimbing tidak terlalu berbuah banyak. Sebab, kembang dari pohon belimbing banyak yang rontok dan tidak berbuah. Biasanya pohon belimbing akan berbuah lebat pada saat musim hujan yakni sekitar bulan Februari hingga Maret.
Pohon belimbing di kawasan agrowisata ini dapat tumbuh dan berbuah dengan baik karena mendapatkan perawatan yang maksimal. Para petani selalu memberi pupuk dan menyirami pohon belimbing. Selain itu, perkebunan belimbing di kawasan ini juga dapat tumbuh dengan baik karena cocok dengan kondisi tanahnya yang sedikit berpasir dan berlempung.
Menurut Jihar, perekonomian warga sekitar lokasi agrowisata belimbing kini meningkat seiring semakin ramainya kawasan ini. Sebagian warga bekerja sebagai petani belimbing, pedagang buah belimbing, dan juga mendirikan tempat parkir untuk mobil dan sepeda motor milik para wisatawan. (her/kik)